Ahad 15 Apr 2018 16:19 WIB

Tambahan Landasan Pacu Bandara Cengkareng akan Rampung 2019

Untuk membangun landasan pacu ketiga ini, AP II merogoh kocek sekitar Rp 1,8 triliun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Perhubungan - Budi Karya Sumadi
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Perhubungan - Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengunjungi pembangunan landasan pacu ketiga yang berada di Bandara Soekarno Hatta. Ia mengatakan, nantinya dengan adanya penambahan landasan pacu ini, kapasitas bandara akan bertambah. Antrean pesawat untuk melakukan take off dan landing juga tidak lagi terjadi.

Budi mendapatkan laporan dari Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin, proyek pembangunan landasan pacu ketiga ini akan selesai pada Juli 2019. Ia mengatakan, nantinya dengan landasan pacu ini, bandara Soekarno Hatta akan menampung 100 juta penumpang dalam satu tahun. "Yang pasti kapasitasnya akan bertambah. Kalau diterjemahkan dalam bentuk movement kalau sekarang 81 pesawat per jam, nanti diharapkan 114 pesawat per jam," ujar Budi di Bandara Soekarno Hatta, Ahad (15/4).

Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin menjelaskan saat ini progres pembangunan landasan pacu ketiga ini sudah mencapai 10 persen. Ia mengatakan standar pembangunan landasan pacu selama 16 bulan. Dengan perhitungan tersebut ia mengatakan pembangunan landasan pacu akan selesai Juli 2019. "Paling tidak akhir Juli atau Agustus sudah selesai," ujar Awaludin di lokasi yang sama.

Untuk membangun landasan pacu ketiga ini, AP II merogoh kocek sekitar Rp 1,8 triliun. Pada tahap awal pembangunan, menurut Awal, akan mencakup perkerasan landasan, drainase, pagar, hingga airfield lighting system. Nantinya runway 3 tersebut akan memiliki dimensi 3.000 meter x 60 meter. Sehingga pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 bisa mendarat.

"Alhamdulillah perolahan lahan kita (sekarang) tembus 100 hektare dari rencana 216 hektare. Target pembebasan lahan seluruhnya sekitar September 2018 sudah selesai semua," kata Awaludin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement