Jumat 06 Apr 2018 18:19 WIB

SBN Ritel Daring Diprediksi Bakal Laris Manis

Pemanfaatan teknologi digital akan mempermudah masyarakat membeli SBN.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memantau pergerakan grafik surat utang negara di di Dealing Room Treasury.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas memantau pergerakan grafik surat utang negara di di Dealing Room Treasury.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, peluncuran Surat Berharga Negara (SBN) ritel melalui daring akan diminati masyarakat. Menurut Nafan, pemanfaatan teknologi digital akan mempermudah masyarakat membeli SBN dengan seri SBR003. "Kalau dilakukan dengan mekanisme daring, saya kira ini akan mempermudah bagi masyarakat apalagi masyarakat saat ini memang dekat dengan teknologi digital sehari-harinya," ujar Nafan ketika dihubungi pada Jumat (6/4).

Nafan mengatakan, daya tarik lain dari SBR003 adalah batas minimal pembelian yang hanya Rp 1 juta. Menurutnya, angka tersebut bisa memperbanyak kelompok masyarakat untuk berpartisipasi. Untuk diketahui SBN ritel sebelumnya yakni SBR002 memiliki batas minimal pembelian Rp 5 juta.

"Ini momentum positif dalam rangka menumbuhkan alternatif investasi. Lagipula yield-nya juga diusahakan lebih tinggi dari tingkat deposito BUMN (rata-rata 4 hingga 5,9 persen). Sehingga, dengan imbal hasil yang lebih baik ini bisa memikat masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menilai, minat masyarakat nantinya akan bergantung pada tawaran imbal hasil SBR003. Menurutnya, imbal hasil yang ditetapkan akan berkisar di level 5,75 persen atau 150 basis poin di atas tingkat suku bunga Bank Indonesia.

"Kalau kita lihat ekspektasi suku bunga ke depannya akan naik seiring dengan normalisasi kebijakan beberapa bank sentral. Maka, instrumen dengan suku bunga mengambang akan menarik bagi investor," ujar Made. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement