Jumat 06 Apr 2018 16:13 WIB

PT Indonesia Power UP Bali Raih ASEAN-OSHNET Award

Kami senantiasa mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Hiru Muhammad
Dua pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sedang mengamati pemindahan batu bara beberapa waktu lalu.
Foto: Rakhmat Hadi Sucipto
Dua pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sedang mengamati pemindahan batu bara beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA-- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui anak usahanya, PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali, menerima penghargaan ASEAN-OSHNET Award kategori “Excellence” pada ajang the 2nd ASEAN Occupational Safety and Health Network (ASEAN-OSHNET) Ceremony yang diselenggarakan di Kamboja, Selasa (3/4) lalu. Acara tersebut dihadiri 10 delegasi negara ASEAN. 

Menurut General Manager Unit Pembangkitan Bali IGAN Subawa Putra, penghargaan tersebut diraih sebagai apresiasi terhadap perusahaan yang dalam tiga tahun secara berturut-turut (2015-2017) berhasil menerapkan kegiatan kerja tanpa terjadi kecelakaan (zero accident).

Selain itu, perusahaan juga mampu menerapkan SMK3, program penanggulangan dan pencegahan bahaya HIV/AIDS, dan unggul dalam menerapkan K3. "Dalam setiap kegiatan, kami senantiasa mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja sehingga kecelakaan akibat kerja dapat dihindari,” ungkap Subawa.

 Subawa menyatakan, perusahaan mampu menempatkan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai prioritas. “PT Indonesia Power telah mengembangkan inovasi dalam sistem pengendalian bahaya bernama aplikasi Nearmiss,” ujarnya. Nearmiss digunakan untuk membantu karyawan melaporkan tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition).

Penghargaan diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal ASEAN HE Dato Lim Jock Hoi dan Menteri Tenaga Kerja Kamboja HE lth Samheng. IGAN Subawa Putra menerima langsung penghargaan tersebut didampingi Kepala Divisi K3L PT PLN Jurlian Sitanggang serta Kepala Departemen K3 dan Lingkungan PT Indonesia Power Hendres Wayen.

Penghargaan tersebut, jelas Subawa, wujud nyata komitmen seluruh direksi PLN dalam membangun budaya safety. “Tidak ada yang lebih penting dari jiwa manusia,” katanya. Ini sejalan dengan sambutan Sekjen ASEAN yang memberi perhatian besar pada keselamatan kerja anggota negara-negara ASEAN.

ASEAN-OSHNET berawal pada Program Internasional Labour Organization (ILO) untuk peningkatan kondisi kerja dan lingkungan (Programme for the Improvement of Working Condition and Environment (PIACT) yang diluncurkan pada 1976.

ASEAN-OSHNET Award diberikan kepada perusahaan yang menempatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai bagian integral dalam perusahaan dan K3 menjadi instrumen sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi kawasan yang berkelanjutan.

Selain menjadi nominator berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker nomor 27/BINWASK3/II/2018 tanggal 1 Februari 2018 tentang Penetapan Perusahaan Penerima Penghargaan ASEAN-OSHNET Award dan ASEAN Red Ribbon Awards (ARROW), menurut Subawa, Unit Pembangkitan Bali juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI. 

Unit ini aktif menyelenggarakan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) di tempat kerja sejak 2015 yang diraih pada 2017 berbarengan dengan penerimaan Sertifikat SMK3 dan Zero Accident. PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali menjadi satu-satunya perusahaan di Bali dan unit di PT Indonesia Power yang memperoleh penghargaan P2HIV/AIDS tersebut. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement