Jumat 06 Apr 2018 11:23 WIB

Pengamat: Perang Dagang Ala Trump akan Gagal

Defisit AS tak akan berubah dengan menetapkan hambatan perdagangan.

Bendera AS dan Cina
Bendera AS dan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Pengenaan tarif pada impor produk-produk Cina tidak akan mengurangi defisit perdagangan Amerika Serikat dengan Cina. Demikian disampaikan beberapa pakar ekonomi kepada Xinhua pada Kamis (5/4).

Para ahli sepakat, salah satu alasan keputusan Washington untuk mengenakan tarif pada impor Cina adalah defisit perdagangan dengan negara Tirai Bambu itu. Namun, langkah ini tidak akan mencapai tujuan karena penyebab defisit tidak berubah dengan menetapkan hambatan perdagangan.

 

"Pemerintahan Trump mencoba untuk membuka pasar Cina dan mengurangi ekspor Cina melalui perang perdagangan, tetapi perang perdagangan tidak dapat memecahkan masalah dan mengubah akar masalah," kata Shaobo Wen, seorang dosen tamu di University of Texas.

Wen berkomentar bahwa sekalipun Amerika Serikat secara sepihak mengurangi defisit perdagangan dengan Cina, defisit perdagangan luar negerinya akan terus berlanjut, hanya dialihkan ke negara lain.  "Dari perspektif historis, perang perdagangan tidak hanya gagal menyelesaikan masalah, tetapi sebaliknya, jika dikelola secara tidak tepat, akan meningkat menjadi krisis," katanya menambahkan.

Profesor Keuangan dan Ekonomi di University of Texas Stephen Magee menjelaskan bahwa ada dua alasan untuk defisit perdagangan Amerika Serikat dengan Cina.

Pertama, Cina sangat kompetitif dalam manufaktur karena upah rendah. Kedua, Cina memiliki tingkat tabungan pemerintah dan individu yang jauh lebih tinggi. "Jadi, Amerika Serikat memiliki keuntungan membeli barang-barang manufaktur yang lebih murah dan mendanai investasi Amerika dengan tabungan-tabungan Cina yang berlimpah," katanya.

 

Menurut Brian Trinque, dosen di departemen ekonomi di University of Texas, defisit perdagangan tidak boleh dimanipulasi oleh kebijakan. "Defisit tidak buruk dan defisit besar tidak lebih buruk daripada defisit kecil. Kebijakan-kebijakan yang dimaksudkan untuk memanipulasi ukuran defisit tidak memiliki dasar dalam ekonomi," katanya.

 

Baca juga, Dunia Khawatir Perang antara Cina dan AS. 

 

Pemerintah AS pada Selasa (3/4) mengumumkan daftar usulan produk yang dikenakan tarif tambahan, yang mencakup ekspor Cina senilai 50 miliar dolar dengan tarif yang disarankan sebesar 25 persen.

Cina pada Rabu (4/4) membalas aksi sepihak AS dengan rencana tarifnya sendiri. Cina meluncurkan daftar produk yang diimpor dari Amerika Serikat senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi. Item-item tersebut termasuk kedelai, mobil dan, produk-produk kimia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement