REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memastikan pengerjaan fisik jalan tol Padang-Pekanbaru akan dimulai April 2018 ini. Setelah proyeknya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2018 lalu, Dinas PUPR Sumbar masih harus menunggu penyelesaian administrasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Hingga saat ini, sudah ada 4,2 kilometer (km) ruas jalan segmen Padang-Sicincin yang lahannya bebas dan sudah dilakukan pematokan lahan. Kepala Dinas PUPR Sumbar, Fathol Bari, mengungkapkan bahwa pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru tetap mengikuti jadwal yang diberikan Kementerian PUPR. Ditargetkan, seluruh segmen pertama yakni Padang-Sicincin akan rampung pada Juni 2019 mendatang.
"Untuk saat ini, menunggu proses pembayaran. Dan ini nunggu peta bidang dari BPN. Tapi semuanya jalan kok, nggak ada kendala. Karena setelah diukur kan dia proses di kantor," kata Fathol, Selasa (3/4).
Mulai awal kuartal kedua 2018 ini, Dinas PUPR Sumbar juga memulai proses pematokan tahap kedua selepas pematokan tahap pertama sepanjang 4,2 km. Fathol menyebutkan, pihaknya melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR untuk merampungkan pembuatan peta bidang dan konsultasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ).
Segmen Padang-Sicincin nantinya akan dilanjutkan dengan segmen Sicincin-Bukittinggi. Fathol mengakui, sebelumnya perencanaan jalan tol Padang-Pekanbaru memang sempat terkendala dengan permasalahan tanah ulayat.
Meski begitu ia memastikan hal ini bisa diatasi dengan pendekatan sosial yang dilakukan oleh pemerintah. Apalagi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat datang langsung ke lokasi pengerjaan Jalan Tol Padang-Pekanbaru untuk ikut berembug dengan tokoh adat.
"Karena semuanya harus memenuhi mekanisme teknis, seperti konsultasi publik. Yang jelas sampai km 4,2 sudah bebas dan siap dikerjakan fisiknya. Setelahnya, sambil jalan. Intinya semua dimusyawarahkan," kata Fathol.
Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru akan dilakukan dalam tiga tahap hingga tahun 2023 mendatang. Tahap I menghubungkan Padang-Sicincin sepanjang 28 km, tahap II menghubungkan Bangkinang-Pekanbaru sepanjang 38 km, dan tahap III menghubungkan Sicincin-Bangkinan sepanjang 189 km.
Nantinya, pembangunan proyek tol ini akan melibatkan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA), termasuk pembiayaannya. Pembangunan jalan tol juga mengalami sedikit perubahan, yakni ditambahkannya terowongan untuk memangkas jarak. Kementerian PUPR menyebutkan, sekitar 30 km jalan tol termasuk terowongan yang ada akan menekan pinjaman JICA hingga Rp 9,5 triliun. Sementara total kebutuhan dana untuk menyelesaikan jalan tol Padang-Pekanbaru adalah Rp 78,09 triliun.