Senin 02 Apr 2018 00:04 WIB

Pegadaian Targetkan Laba Rp 2,7 Triliun pada 2018

Pegadaian menargetkan aset meningkatkan menjadi Rp 58 triliun.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas memberikan informasi mengenai Pegadaian Digital Service (PDS) usai peluncurnyannya dalam acara peringatan HUT ke-117 Pegadaian  di Jakarta, Ahad (1/4).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas memberikan informasi mengenai Pegadaian Digital Service (PDS) usai peluncurnyannya dalam acara peringatan HUT ke-117 Pegadaian di Jakarta, Ahad (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp 2,7 triliun pada 2018. Angka tersebut tumbuh 7,14 persen dari tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp 2,52 triliun.

Direktur Utama PT Pegadaian, Sunarso mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan 11,5 juta nasabah dan OSL sebesar Rp 45,4 triliun. Pendapatan usaha ditargetkan sebesar Rp 12,5 triliun, meningkat sekitar 19 persen persen dibandingkan pendapatan tahun lalu Rp 10,5 triliun.

"Performa keuangan perusahaan tahun 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan tumbuh 5,4 persen," kata Sunarso di sela-sela acara peringatan HUT ke-117 PT Pegadaian di Lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta, Ahad (1/4).

Sunarso menambahkan, Pegadaian menargetkan aset meningkatkan menjadi Rp 58 triliun. Pegadaian juga menargetkan menyalurkan pinjaman naik sekitar Rp 10 triliun menjadi Rp 48,3 triliun.

Menurutnya, pinjaman ditargetkan naik triliunan rupiah sedangkan kenaikan laba hanya miliaran dikarenakan Pegadaian ingin menjual produk lebih murah. "Kita korbankan marginnya, customer base yang ingin kita sasar," ujar Sunarso.

Salah satu caranya dengan peluncuran produk baru Gadai Tanpa Bunga. Besarannya di kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu dengan tenor dua bulan. Produk tersebut didukung dengan layanan Pegadaian Digital Service (PDS) berupa aplikasi di ponsel pintar. PDS diharapkan mempermudah layanan dan produk gadai tanpa bunga untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan membutuhkan dana kecil.

Pemberian pinjaman tanpa bunga tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi kalangan masyarakat tertentu. "Kami berharap program ini dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat serta memperluas basis nasabah, khususnya mahasiswa, buruh pabrik, dan kalangan masyarakat lainnya," kata Sunarso.

Tahun ini, Pegadaian menargetkan nasabah baru sebanyak 2 juta nasabah. Dari jumlah tersebut, nasabah Gadai Tanpa Bunga ditargetkan sebanyak 1 juta nasabah. Saat ini, total nasabah Pegadaian sebanyak 9,5 juta nasabah sehingga akan menjadi 11,5 juta nasabah sampai akhir 2018.

Pegadaian berupaya memenuhi aspirasi pemegang saham (pemerintah) untuk meningkatkan perannya dalam inklusi keuangan yang diukur dengan banyaknya jumlah nasabah yang dapat dilayani perseroan. Pada 2017, Pegadaian memberikan kontribusi kepada pemegang saham berupa dividen sebsar Rp 1,02 triliun dan setoran pajak sebesar Rp 1,6 triliun.

Sunarso menjelaskan untuk kebutuhan pendanaan sepanjang tahun ini, Perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap II dengan nilai total emisi Rp 3,5 triliun. Pendanaan tersebut akan digunakan untuk keperluan refinancing obligasi, modal kerja dan pelunasan SUP yang jatuh tempo, serta mengejar target OSL periode 2018.

Selain itu, Pegadaian juga menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp 500 miliar yang digunakan untuk restrukturisasi pinjaman dalam rangka perbaikan cost of fund pinjaman syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement