REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengembangkan 10 varietas tanaman padi jenis beras merah organik di daerah ini. "Ada 10 varietas lokal padi beras merah yang kami kembangkan pada semua kecamatan di Buton Utara," kata Bupati Buton Utara Abu Hasan, di Kendari, Jumat (30/3).
Selama ini, Abu Hasan mengatakan, beras merah hanya dikembangkan secara alami oleh warga di Kecamatan Kambowa dan Bonegunu. "Setelah saya menjadi Bupati, langsung jadikan padi organik ini sektor unggulan dan prioritas untuk dikembangkan di seluruh kecamatan," katanya lagi.
Dia menyebutkan, padi organik yang sedang dalam masa menunggu panen saat ini sekitar 400 hektare. "Melihat pangsa pasarnya bagus, maka kami mendorong warga untuk menanam beras merah, karena cukup menggiurkan sebab memiliki nilai ekonomis jauh lebih tinggi dari beras biasa," ujarnya.
Menurut dia, konsumsi beras merah saat ini lebih tinggi oleh masyarakat dibandingkan beras unggulan. Sebab masyarakat menilai beras merah dipercaya mengandung fosfor dan magnesium lebih banyak daripada beras putih. "Kandungan zat besinya dua setengah kali lipat lebih tinggi, mengkonsumsi satu porsi beras merah sudah mencukupi kebutuhan magnesium harian," katanya.