Jumat 30 Mar 2018 10:46 WIB

BNI-ITS Jalin Kerja Sama Salurkan Kredit Pendidikan

Pinjaman khusus pendidikan ini selain dapat membantu dosen dan mahasiswa.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Kampus ITS
Kampus ITS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mengembangkan fitur terbarunya, yaitu BNI Fleksi Pendidikan. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor ITS Joni Hermanadan dan General Manager Divisi Penjualan Konsumer BNI, Hermita, dengan disaksikan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional BNI, Adi Sulistyowati.

Dalam sambutannya, Adi Sulistyowati mengatakan, BNI dengan ITS sudah menjalin kerja sama sejak 1985. Namun baru sebatas untuk pembayaran biaya kuliah (SPP), biaya ujian masuk PTN, dan beberapa pembayaran lainnya. "Karena itu, BNI ingin mengembangkan kerja sama ini, salah satunya dengan memberikan kredit Fleksi untuk para dosen dan mahasiswa ITS," ujar Adi dalam siaran persnya, Jumat (30/3).

Menurut Adi, langkah tersebut selaras dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menghendaki perbankan Indonesia menyediakan produk pembiayaan khusus untuk mendukung dunia pendidikan di Tanah Air. Produk pinjaman khusus pendidikan ini selain dapat membantu dosen dan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah keuangannya, sekaligus mendorong perluasan basis debitur Produk BNI Fleksi hingga ke kalangan kampus.

Pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, BNI Fleksi Pendidikan yang diluncurkan kali ini merupakan Fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk kegiatan pendidikan bagi dosen dan juga mahasiswa. Yakni meliputi biaya Pendidikan Sarjana (S1) hingga mahasiswa tingkat doktoral (S3) di lembaga pendidikan dalam negeri dan luar negeri yang terakreditasi, baik nasional maupun internasional. "Peluncuran produk ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa dan dosen di Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut Kiryanto memaparkan, pola pemberian BNI Fleksi Pendidikan bagi mahasiswa dibagi menjadi dua. Pertama, BNI Fleksi Mahasiswa Berprestasi yang merupakan mahasiswa aktif S1/ S2/ S3 penerima beasiswa. Kedua, BNI Fleksi Mahasiswa di mana penerima BNI Fleksi merupakan mahasiswa aktif S2 dan S3 yang telah bekerja dan menyalurkan gajinya melalui BNI.

Penerima pola pembiayaan ini dapat memperoleh skim grace period (skema yang memungkinkan debitur hanya membayar bunga dalam kurun waktu tertentu, Red) atau skim reguler. "BNI juga menyalurkan pembiayaan bagi dosen ITS yang melakukan penelitian selama jangka waktu tertentu, dengan cicilan ringan yang berlaku untuk segala jenis penelitian," kata Kiryanto.

Sementara itu, Joni Hermana mengatakan, upaya BNI membantu ITS dengan kredit Fleksi Pendidikan ini akan memudahkan peneliti di lingkungan ITS untuk mendapatkan dana penelitiannya. Sebenarnya ITS mendapatkan dana penelitian dari pemerintah sebesar Rp 60 miliar hingga Rp 70 miliar per tahunnya. Namun itu terkendala proses alokasi dana tersebut.

Karena timeline untuk penelitian rata-rata berkisar pada bulan Januari-November, namun alokasi dana baru turun pada bulan Agustus atau September. Hal tersebut, lanjut Joni, menghambat para peneliti untuk melakukan penelitiannya, sehingga akhirnya mereka terpaksa sering membiayai penelitiannya sendiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement