REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Maskapai penerbangan Lion Air group siap membuka rute Palangka Raya-Bandung dan Palangka Raya-Pontianak pada Juni 2018. Saat ini izin terbang untuk kedua rute tersebut sedang diproses di Kemenhub.
"Rute Palangka Raya menuju Bandung nantinya akan dilayani maskapai Lion Air dan Palangka Raya menuju Pontianak dilayani maskapai Wings Air," kata Manager Lion Air group Area Kalsel-Teng Agung Purnama, di Palangka Raya, Kamis.
Dibukanya beberapa rute tersebut karena animo masyarakat terhadap maskapai penerbangan Lion Air dan Wings Air serta Batik Air sangat bagus.
"Membuka rute tersebut juga sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat," tambahnya.
Lion Air group melalui Batik Air mulai, Kamis (29/3), telah membuka dan melayani penerbangan dari dan menuju Palangka Raya-Jakarta setiap hari dengan harga tiket terrendah Rp 530 ribu sekali berangkat.
Jadwal layanan penerbangan tersebut dari Jakarta pukul 06.00 WIB dan tiba di Palangka Raya sekitar pukul 07.40 WIB, dilanjutkan pukul 08.20 WIB dari Palangka Raya dan tiba di Jakarta pukul 10.00 Wib.
"Pembukaan rute ini wujud dari keseriusan untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan serta masyarakat khsusnya Kaliamantan tengah dalam bepergian," kata Direktur Operasional Batik Air, Kevin Putu Wijaya saat peresmian rute Palangka Raya-Jakarta.
Wakil Gubernur Kalteng Ismail, yang turut hadir dalam peresmian tersebut berharap, penambahan maskapai penerbangan Batik Air rute Palangka Raya-Jakarta dan sebaliknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan promosi pariwisata yang ada di provinsi ini.
Dia pun meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng menyiapkan brosur atau selebaran yang memuat kekayaan dan kekhasan provinsi untuk bahan bacaan para penumpang maskapai tersebut, kata Ismail saat meresmikan penerbangan Batik Air Rute Palangka Raya-Jakarta, di Bandara Tjilik Riwut, Kamis.
"Kita sadar semakin banyak penerbangan di Kalteng, maka akan semakin mendongkrak perekonomian. Hal ini harus bisa kita manfaatkan untuk mempromisikan Kalteng. Jadi penambahan penerbangan harus dilihat dari sisi luas," kata Ismail.