REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, pada akhir 2017 lebih dari 30 persen dari total investor pasar modal merupakan investor muda. Untuk menambah basis investor domestik, BEI sendiri terus membuka Galeri Investasi di dalam maupun di luar kampus.
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan mengatakan, dari data KSEI per akhir 2017, lebih dari 30 persen dari kalangan usia 18-30 tahun.
Dari sisi sebaran wilayah, investor di luar Jawa dalam dua tiga tahun ini terus bertambahan jumlahnya rata-rata 2-3 persen. Persentase investor di Jawa sendiri perlahan mulai turun dari 80 persen ke sekitar 70 persen.
''Itu bukan berarti jumlah investor di Jawa tidak bertambah, tetap tambah tapi pulau lain mengejar,'' ungkap Nikcy melalui telepon, Kamis (29/3).
BEI tidak mengamati detil pola transaksi para investor muda. Tapi dalam setiap sosialisasi, BEI mengarahkan investor baru untuk masuk ke pasar dengan paradigma investasi jangka panjang sesuai kampanye BEI, Yuk Nabung Saham.
''Kalau ternyata di antara mereka ada yang senang transaksi harian, tentu mereka harus belajar lebih dalam karena ada analisis-analisis yang dikuasai sebelum jadi trader,'' ucap Nicky.
Sejak tahun 2000 BEI bersama perusahaan sekuritas aktif menggelar edukasi pasar modal ke kampus-kampus melalui Galeri Investasi di seluruh Indonesia. Saat ini ada 356 Galeri Investasi di dalam dan di luar kampus, itu pun tidak hanya untuk mahasiswa dan dosen tapi juga untuk masyarakat.
''Saat ini kami punya dua Galeri Investasi di pasar, satu di Tasikmalaya dan satu di Balikpapan. Juga Galeri Investasi yang kerja sama dengan emiten di Cimahi,'' kata Nicky.
Sepanjang 2018 ini, BEI menargetkan jumlah total Galeri Investasi di seluruh Indonesia dapat mencapai 400 unit. Selama kampus berminat, BEI akan merespons dan merealisasikan.
April 2018 nanti, BEI akan membuka satu Galeri Investasi di satu kafe yang biasa jadi tempat nongkrong anak muda di Makassar. Dengan begitu Galeri Investasi meluas ke berbagai tempat. Di Galeri Investasi, masyarakat bisa membuka rekening efek.
Sebelumnya, BEI Perwakilan Makassar menyampaikan dalam tiga tahun terakhir, jumlah investor saham di Sulawesi Selatan sudah mencapai sekitar 11 ribu investor yang didominasi mahasiswa. Sudah banyak perguruan tinggi yang menghadirkan Galeri Investasi di kampus masing-masing seperti kampus STIE Nobel, STIEM Bongaya, STIM Nitro, Unismuh Makassar hingga Universitas Negeri Makassar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) menyampaikan, sampai Oktober 2017, investor di Sulawesi masih terpusat di Makassar. Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, Kota Makassar menyumbang sebanyak 9.883 investor saham.