Rabu 28 Mar 2018 15:15 WIB

Bank Wakaf Beri Manfaat untuk Pedagang Kecil

Pedagang berharap plafon pinjaman bank wakaf bisa ditingkatkan.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi meninjau pameran pedagang yang ikut dalam program bank wakaf mikro di Istana Negara, Rabu (28/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Jokowi meninjau pameran pedagang yang ikut dalam program bank wakaf mikro di Istana Negara, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program bank wakaf mikro mulai menuai manfaat bagi para nasabah yang ikut meminjam dana untuk modal usaha. Meski besaraan pinjaman baru bisa mencapai angka Rp 1 juta, tapi dana tersebut cukup membantu masyarakat kecil yang ingin mulai berusaha atau meningkatkan usaha yang telah dirintis.

Ibu Wulan yang berjualan gorengan di Pondok Pesantren Mamba Ulum Maarif, Jombang, berterimakasih kepada pemerintah karena bisa memberikan pinjaman cuma-cuma dalam meningkatkan usaha. Dari sebelumnya hanya berjualan gorangan dua macam kini dia bisa menjual gorengan dengan delapan macam.

 

Baca juga,  Jokowi Kumpulkan Ratusan Perwakilan Bank Wakaf Mikro.

 

"Alhamdulillah bank wakaf telah membantu tanpa bunga yang ada. Cuman bayar cicilan saja Rp 20.700 per minggu," ujar Wulan ditemui saat memamerkan jualannya di Istana Negara, Rabu (28/3).

Dia pun berharap pinjaman dari bank wakaf mikro bisa dinaikan dari plafon yang sudah ada misalnya mencapai tiga atu lima juta rupiah. Sehingga jumlah makanan yang dijual bisa bertambah, dan kemudian melebarkan usahanya dengan berjualan yang lain.

Ungkapan rasa syukur juga diungkapkan Amban, penjual camilan keripik. Perempuan yang mendapat bantuan dari bank wakaf mikro Al-Fitrah Wava Mandiri, Surabaya, ini tinggal di sekitar pondok pesantren. Melalui program bank wakaf Amban beserta ibut-ibu dari sekitar pesantren bisa mendapat bantuan untuk berwirausaha.

"Keberadaan bank wakaf ini bisa membuat tetangga pesantren lebih bisa berdaya secara mandiri," ujarnya.

Pengurus Pondok Pesantren Denanyar, Jombang, Muhammad Busrol Karim mengatakan bahwa program ini sangat membantu masyarakat sekitar maupun santri yang ada dan ingin berusaha. Hingga saat ini terdapat 270 nasabah yang telah mendapat pinjaman dari bank wakaf mikro.

"Masih ditunggu (pinjaman uang). Masih ada sekitar 130 orang untuk dicarikan (pinjamannya)," ujar Busrol.

Dia menjelaskan, awalanya masyarakat tidak antusias dengan adanya program ini karena pinjaman awal yang terbilang kecil. Namun setelah ada satu kelompok yang mengakses dan sukses mengembangkan usaha barulah banyak masyarakat sekitar yang akhirnya ikut serta mengajukan pinjaman dana ke bank wakaf mikro.

Pelaku usaha yang meminjam dana ini pun beragam bidang, ada yang usaha dagangan kelontong, cilok, hingga sayuran. Sebelum meminjam uang ke bank wakaf mikro, para pedagang ini biasanya mengandalkan pinjaman ke renternir. Namun seiring keberadaan bank wakaf mikro maka ada peralihan dari pedagang dalam mencari pendanaan usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement