REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Assistant Manager Head of Representative Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Makassar Fahmin Amirullah mengatakan, kalangan mahasiswa memang cukup mendominasi pasar modal yang sudah mulai berkembang sejak tiga tahun terakhir. "Berdasarkan data dari kami, untuk jumlah investor saham di Sulsel telah tercatat kurang lebih 11 ribuan nasabah yang didominasi kalangan mahasiswa," kata Fahmin di Makassar, Rabu (28/3).
Di Makassar sendiri, dia mengatakan, memang sudah banyak perguruan tinggi yang menghadirkan galeri saham di tempat masing-masing. Seperti halnya kampus STIE Nobel, STIEM Bongaya, STIM Nitro, Unismuh Makassar hingga Universitas Negeri Makassar.
Sejalan dengan banyaknya pembukaan galeri investasi di berbagai kampus, dia mengatakan, ini membuat tren mahasiswa juga mengalami perubahan positif khususnya dalam hal berinvestasi saham. Pihaknya juga akan terus mendorong masyarakat khususnya mahasiswa untuk bisa menekuni bisnis saham yang tentunya menguntungkan jika sudah memahaminya.
"Jika sebelumnya, mahasiswa saat kumpul hanya fokus main Facebook atau game online di laptop, kini sudah berubah trennya yakni melihat dan memantau pergerakan saham. Dan itu sudah terjalin sejak tiga tahun yang lalu," ujarnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mengatakan investasi saham untuk wilayah Sulawesi Selatan sepanjang Oktober 2017 masih terpusat di Makassar. Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kantor Regional 6 OJK Sulampua, Andi Muhammad Yusuf mengatakan dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, Kota Makassar sebagai penyumbang terbesar sebanyak 9.883 investor saham.
Sisusul kemudian Kabupaten Gowa (648 investor), Kota Palopo (350 investor), Parepare (266 investor), Kabupaten Luwu Timur ( 254 investor), Kabupaten Maros (223 investor), Tana Toraja (204 investor), dan Kabupaten Bone sebanyak 202 investor. Selanjutnya Kabupaten Pinrang (176 investor), Pangkep dan kepulauan (138 investor), Bulukumba (118 investor), Kabupaten Barru (111 investor), Kabupaten Luwu (110 investor), dan Soppeng (89 investor).