REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri, produsen dan penyedia perhiasaan emas mulai meningkatkan produksinya. Salah satunya, PT Hartadinata Abadi.
Menurut Direktur Utama PT Hartadinata Abadi, Tbk Sandra Sunanto, untuk mengantisipasi puncak permintaan Idul Fitri, biasanya PT Hartadinata meningkatkan kapasitas produksi sejak empat bulan sebelumnya. "Peningkatan produksi dilakukan hingga tiga kali lipat kondisi normal, sesuai dengan prediksi lonjakan volume permintaan," ujar Sandrapada Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 di Taman Cikapayang Dago, Bandung, akhir pekan kemarin.
Sandra mengatakan, puncak permintaan emas, biasanya memang terjadi setiap menjelang Idul Fitri. Setiap tahunnya, permintaan emas menjelang Idul Fitri akan melonjak hingga tiga kali lipat kondisi normal. "Puncak permintaan kedua adalah menjelang Idul Adha. Biasanya kenaikan permintaan bisa sampai 1,5 kali lipat kondisi normal," katanya.
Menurut Sandra, emas dalam bentuk logam mulia maupun perhiasan, bisa menjadi pilihan investasi yang menjanjikan untuk jangka panjang. Bahkan, emas bisa menjadi alternatif untuk mengamankan uang dari gejolak fluktuasi kurs dolar Amerika Serikat (AS).
Walaupun saat dolar menguat harga emas sempat turun, tapi tren harga emas cenderung menguat dalam jangka panjang. "Dalam satu bulan terakhir tren harga emas cenderung naik. Apalagi saat dolar melemah akhir pekan lalu. Harga emas semakin menguat," katanya.
Investasi emas, kata dia, disarankan untuk dilakukan dalam jangka panjang, paling tidak lima tahun. Semakin panjang rentang waktu investasi emas, risikonya akan semakin kecil. Walaupun tak lepas dari fluktuasi, tapi tren harga emas cenderung naik.
"Harga emas di Indonesia sangat tergantung pada kurs dolar dan nilai spot emas. Oleh karena itu investasi jangka pendek sangat tidak disarankan karena akan terpengaruh fluktuasi dolar," katanya.
Saat ini, menurut Sandra, permintaan emas masih relatif stabil. Fluktuasi kurs dolar AS yang terjadi beberapa waktu terakhir dinilai tidak berpengaruh terhadap tren transaksi emas, khususnya perhiasan. "Itu karena masyarakat kita tidak hanya menjadikan emas sebagai perhiasan untuk mempercantik diri, tapi juga alat investasi," katanya.
Saat ini, kata dia, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi semakin tinggi. "Itulah kenapa permintaannya relatif stabil," katanya.
Dalam merayakan HUT PT Hartadinata ke-14, produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi tersebut memberikan corporate social responsibility (CSR). PT Hartadinata juga mengumumkan 42 pemenang undian Toko ACC.