Senin 26 Mar 2018 18:01 WIB

Bank Percepat Implementasi Kartu Cip

Penerapan teknologi cip pada kartu kredit BCA sudah 100 persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Kartu debit dengan chip (Ilustrasi)
Foto: HSBC
Kartu debit dengan chip (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan berupaya mempercepat implementasi teknologi cip pada kartu debit dan kartu debit dari sebelumnya menggunakan teknologi magnetik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengimbau agar perbankan mempercepat implementasi cip.

Direktur BTN, Budi Satria, mengatakan, BTN sudah mengimplementasikan kartu cip sejak Juli 2016, baik untuk kartu kredit dan kartu debit. Sampai dengan Februari 2018, telah tersebar sekitar 800 ribu kartu cip. Jumlah tersebut sekitar 17,7 persen dari total pemegang kartu Bank BTN yang mencapai 4,5juta nasabah," kata Budi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (26/3).

Budi menyatakan, BTN menargetkan sampai akhir 2018 implementasi teknologi cip mencapai 30 persen sesuai dengan ketentuan BI.S alah satu upayanya, untuk nasabah baru, akan langsung mendapatkan kartu ber-cip. Sementara untuk nasabah lama secara bertahap dilakukan proses konversi dari magnetic strip ke cip.

"Proses konversi pemegang kartu magnetic strip adalah dengan mekanisme pemberitahuan melalui surat, dan meminta pemegang kartu Bank BTN untuk datang ke kantor cabang Bank BTN terdekat," jelasnya.

 

Budi menambahkan, sampai sejauh ini BTN tidak menemukan kendala terkait dengan penukaran kartu non cip menjadi kartu cip. "Hanya saja memang memerlukan waktu," ujarnya.

Direktur BCA, Santoso, menyatakan, penerapan teknologi cip pada kartu kredit BCA sudah 100 persen, sementara cip untuk debit belum 100 persen. "Kami berharap bisa mempercepat penerapan cip untuk kartu debet, tetapi masyarakat mengetahui batasannya 2021," ucap Santoso saat dihubungi Republika, Senin.

Karenanya, Santoso menilai perlunya usaha (effort) khusus untuk meminta nasabah (customer) menggantinya lebih awal. Dia berharap imbauan tersebut juga mendapat dukungan dari semua pihak. "Seperti diketahui untuk mengganti kartu butuh effort dari customer untuk datang ke cabang kita. Jadi tentunya dengan kesibukan customer kita bisa memakluminya," terang Santoso.

Sekretaris Perusahaan BNI, Kiryanto, menyatakan, BNI telah mulai melakukan proses penggantian kartu debit/ATM dari magnetik menjadi cip sejak pertengan tahun 2017. "Mengacu pada ketentuan dari BI, proses penggantiannya dilakukan secara bertahap, tidak secara masive," kata Ryan saat dihubungi Republika, Senin.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement