Kamis 22 Mar 2018 18:08 WIB

Danone Kembangkan Konservasi Air di Sukabumi

Tanggal 22 Maret diperingati sebagai hari air.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak meminum air. Ilustrasi
Foto: AP
Anak meminum air. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Danone, Aqua mengembangkan konservasi air di sekitar kawasan perusahaan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian air dan lingkungan.

"Bagi kami air memiliki peranan penting untuk kehidupan mahluk hidup," ujar Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia di pabrik Danone-Aqua Babakan Pari, Kabupaten Sukabumi, Kamis (22/3). Hal ini disampaikan dalam acara bincang air yang digelar dalam rangka memperingati hari air yang jatuh pada 22 Maret.

Arif menerangkan, konservasi air dilakukan dengan memanfaatkan solusi ilmiah yang digabung dengan pembangunan infrastruktur dengan tujuan konservasi atau grey infrastructure seperti yang sudah dilakukan Danone-Aqua di Mekarsari, Sukabumi. Upaya ini dilakukan Danone-Aqua dengan bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB Bogor dalam mengembangkan permodelan Soil Water Analysis Tools di hulu Sub DAS Citatih, Mekarsari, Sukabumi.

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menambahkan, Danone-Aqua menggunakan hasil rekomendasi dari SWAT ini menjadi landasan dalam membuat program konservasi air di area tersebut.  Konservasi yang dilakukan Danone-Aqua di wilayah Mekarsari dan Babakan Pari, Sukabumi kata dia cukup banyak.

Karyanto mencontohkan, penanaman 580 ribu pohon yang tersebar di delapan desa yaitu Desa Pasawahan, Tenjolaya, Cisaat, Kutajaya, Jayabakti, Tangkil, Girijaya, Cidahu. Selain itu pembuatan kolam resapan air atau water pond di mana limpasan air dari kolam tersebut dimasukkan ke dalam tanah melalui lubang resapan yang ada di sekitar area kolam.

Ketiga lanjut Karyanto, pembangunan pemanen air hujan (PAH) dengan memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan pemenuhan air bersih di mushola, madrasah, sekolah, atau rumah warga. Sarana ini tersebar di Desa Pesawahan, Desa Tenjolaya dan Desa Cisaat.

Program lainnya yakni pembuatan DAM resapan air yang berguna untuk menjaga memasukan air ke dalam tanah. Terakhir pembuatan 40 buah sumur resapan dengan kapasitas resapan sebesar 2.200 meter kubik untuk setiap sumur resapan yang tersebar di tiga desa yaitu, Desa Pasawahan, Desa Tenjolaya dan Desa Cisaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement