Kamis 22 Mar 2018 12:25 WIB

Februari 2018, Penyaluran KUR BRI Syariah Capai Rp 88,20 M

BRI Syariah masih menjadi satu-satunya bank umum syariah penyalur KUR syariah.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
BRI Syariah.
Foto: Republika/ Wihdan
BRI Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah di BRI Syariah dari Januari sampai Februari 2018 mencapai Rp 88,20 Miliar. BRI Syariah masih menjadi satu-satunya bank umum syariah penyalur KUR syariah.

Direktur BRI Syariah, Widodo Januarso, mengatakan pada 2017 BRI Syariah telah berhasil menyalurkan KUR syariah sebesar Rp 465 miliar. "Di tahun 2018 ini, BRI Syariah menargetkan untuk menyalurkan pembiayaan KUR syariah sebesar Rp 550 miliar," kata Widodo melalui siaran pers, Rabu (21/3).

Menurut Widodo, grafik penyaluran KUR di BRI Syariah terus meningkat. Sepanjang Januari 2018 penyaluran KUR syariah masih sebesar Rp 20,44 miliar. Sementara sampai dengan Februari 2018 penyaluran KUR BRI Syariah telah meningkat signifikan ke angka Rp 88,20 miliar.

"BRI Syariah terus berkomitmen menjaga kualitas pembiayaan KUR syariah sebagai wujud dukungan kepada UMKM agar sukses dalam usahanya," ucap Widodo.

Widodo menjelaskan, dalam penyaluran KUR Syariah, BRI Syariah tetap mempertahankan aspek prudensialitas (kehatian-kehatian). Meski KUR syariah diback-up dengan sistem penjaminan, BRI Syariah tetap menerapkan standar yang tinggi. BRI Syariah hanya akan memproses permohonan pembiayaan yang benar-benar memiliki kelayakan usaha walaupun belum bankable.

"Oleh karena itu, hingga saat ini kualitas pembiayaan KUR syariah sangat terjaga, Non-Performing Financing (NPF) per Desember 2017 di bawah 0,1 persen," ungkapnya.

Widodo menyatakan, alokasi plafon BRI Syariah sudah didistribusikan keseluruh unit kerja di seluruh wilayah Indonesia. BRI Syariah memaksimalkan 272 unit kerja jaringan yang tergabung dalam 52 Kantor Cabang untuk memasarkan KUR syariah.

Tahun ini, BRI Syariah akan terus meningkatkan proporsi KUR syariah untuk sektor-sektor produksi yang meliputi sektor pertanian, termasuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. "Selain itu juga ada sektor perikanan, termasuk penangkapan dan pembudidayaan ikan," imbuhnya.

Untuk sektor non-produksi yaitu sektor perdagangan, BRI Syariah tetap mengalokasikan pembiayaan KUR syariah. Sektor tersebut meliputi seluruh usaha di sektor perdagangan besar dan eceran, termasuk perdagangan dalam negeri, ekspor maupun impor.

Di sisi lain, saat ini BRI Syariah sedang melakukan kampanye tagar Faedah Hijrah (#Faedah Hijrah). "Kami mengajak masyarakat untuk berhijrah memanfaatkan pembiayaan syariah untuk hidup yang lebih barokah," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement