Rabu 21 Mar 2018 06:02 WIB

Asing Minati Limbah Jagung dari Sumbawa

Banyak negara telah menghubungi pemerintah Sumbawa untuk menciptakan biomassa jagung.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
jagung
jagung

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Selain produksi jagung yang mampu menembus ekspor, limbah jagung asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), juga diminati asing. Hal itu karena potensi limbah jagung sebagai sumber listrik.

Bupati Sumbawa Husni Djibril mengatakan, banyak negara telah menghubungi pihaknya untuk menciptakan biomassa yang dihasilkan dari limbah jagung. "Yang sudah menghubungi dari Korea Selatan. Dalam waktu dekat kita sudah diundang ke Korea untuk kaitan limbah jagung ini," ujarnya, Selasa (20/3).

Selain Korsel, ia melanjutkan, Singapura dan Malaysia juga menghubungi Sumbawa terkait minatnya dengan biomassa. Biomassa dihasilkan dari silase yang dibuat dari limbah jagung. Silase ini biasanya juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Perkembangan produksi jagung enam tahun terakhir sejak 2012 diakuinya terus meningkat signifikan. Dari 35 ribu hektare luas tanam pada 2012, kini menjadi 97.204 hektare pada 2017. Begitu juga dengan produksi jagung yang terus mengalami peningkatan.

Sebagai kabupaten penghasil jagung, limbah kerap menjadi masalah yang dihadapi. Pada 2018 ini Sumbawa bersama Kementerian Pertanian mencanangkan Gerakan Masyarakat Jagung Integrasi Sapi (Gemajipi) dalam rangka kolaborasi sektor pertanian jagung dengan sapi.

Melalui program tersebut, limbah jagung bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak dengan mengolahnya menjadi silase dan biomassa. "Dengan target produksi 1 juta ton maka bisa menjadikan pakan ternak olahan sebesar untuk 133.333 ekor selama 3,5 bulan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement