REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan total tertanggung industri asuransi jiwa pada kuartal keempat 2017, yang sebesar 14,5 persen menjadi 65.526.389 orang. Hal ini menunjukkan tingkat kepahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi meningkat.
Peningkatan ini sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan total tertanggung perorangan yang meningkat 4,5 persen menjadi 18.489.554 orang dan total tertanggung kumpulan meningkat 19,0 persen menjadi 47.036.835 orang. Kepala Departemen Hubungan Internasional AAJI Nelly Husnayati menjelaskan, pertumbuhan rata-rata jumlah tertanggung selama kurun 2 tahun (Q4 2015 Q4 2017) sebesar 9,2 persen.
"Hal ini menjelaskan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi dan pemahaman tujuan berasuransi untuk jangka panjang sudah mulai meningkat," ujarNelly Husnayati dalam paparannya kepada media, Jumat (16/3).
Berdasarkan catatan AAJI, pada kuartal keempat 2017, penetrasi asuransi jiwa yang dilihat dari besarnya jumlah tertanggung perorangan terhadap jumlah penduduk, menunjukkan nilai di angka 7,1 persen.
Selain itu, jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa pada kuartal keempat 2017 meningkat menjadi sebesar 7,6 persen atau menjadi 584.469 orang. Ini dibandingkan dengan periode yang sama ditahun 2016 sebesar 543.192 orang, dimana 90,5 persen dari total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan.
AAJI juga mencatat, pertumbuhan tenaga pemasar berlisensi berdasarkan saluran keagenan pada kuartal keempat 2017 adalah sebagai berikut:
Untuk saluran Keagenan meningkat 7,2 persen menjadi 528.744 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 493.264 orang. Bancassurance meningkat 9,3 persen menjadi 28.834 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 26.374 orang. Sedangkan saluran alternatif meningkat 14,2 persen menjadi 26.891 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 23.554 orang
Menurut Nelly, AAJI dan industri asuransi jiwa akan terus berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bisnis asuransi, dengan merekrut tenaga pemasaran berlisensi yang handal dan berkualitas. Melalui program 10 Juta Agen, kata dia, AAJI juga berupaya untuk memperkenalkan kepada masyarakat profesi agen sebagai salah satu alternatif profesi yang menjanjikan ditengah sulitnya lapangan pekerjaan.
"Program ini telah dilaksanakan di 26 (dua puluh enam) titik Kecamatan untuk Roadshow dan 1 (satu) titik untuk Softlaunching," kata Nelly
Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan kinerja itu menggambarkan asuransi jiwa merupakan salah satu elemen penting dalam pilar perekonomian Indonesia. Total pendapatan industri asuransi jiwa pada kuartal keempat 2017 tercatat tumbuh 21,7 peren menjadi Rp 254,22 triliun dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp 208,92 triliun.
"Total pendapatan premi merupakan kontributor terbesar atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni 77 persen," ujar Hendrisman.