REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meresmikan program Bank Wakaf Mikro yang dilaksanakan di pesantren An Nawawi Tanarah, Serang, Banten. Dalam peresmian ini Jokowi pun sempat berbincang dengan puluhan nasabah bank wakaf yang mayoritas ibu-ibu.
Jokowi berharap dengan adanya Bank Wakaf, maka masyarakat yang ingin berusaha atau mengembangkan usahanya tidak meminjam uang ke rentenir. "Ini kan yang paling penting saya titip jangan sampai ibu-ibu terjerat di rentenir karena di sana bunganya sangat tinggi," ujar Jokowi, Rabu (14/3).
Jokowi mengatakan, renternir memang mudah memberikan pinjaman dalam jumlah berapapun. Tapi bunga yang ditawarkan renternir sangat tinggi, bahkan bunga pinjamannya bisa mencapai 40 persen per tahun.
Keberadaan Bank Wakaf ini menjadi program yang sangat baik, karena nasabah yang meminjam ke lembaga ini tanpa dikenakan bunga sedikit pun. Nasabah hanya diminta membayar uang adminitrasi sebesar tiga persen dari jumlah uang pinjaman awal.
Meski uang yang dipinjamkan Bank Wakaf Mikro rata-rata baru diberikan Rp 1 juta per nasabah, Jokowi berharap pinjaman tersebut bisa digunakan sebaik-baiknya. Artinya uang pinjaman memang dipakai untuk usaha tidak dijadikan uang membeli pakaian atau yang lainnya.
Selain itu nasabah pun diharap bisa mengembalikan uang pinjaman yang nantinya bisa diangsur baik per hari atau per minggu. Di Bank Wakaf Mikro milik pesantren An Nawawi Tanarah, setiap nasabah telah diminta untuk membayar pinjaman sebesar Rp 26 ribu per minggu. "Ini uang dikembalikan supaya nanti nasabah bisa meminjam lagi atau pun menaikan jumlah pinjamannya bisa ke dua, tiga, atau empat juta," ujar Jokowi.