Selasa 13 Mar 2018 07:15 WIB

Pipa Bocor, PGN: Kalibata dan Bidara Cina akan Terdampak

Kejadian ini bukan yang pertama kali pipa gas PGN terkena proyek LRT.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Budi Raharjo
Pengerjaan proyek LRT di kawasan Cawang, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pengerjaan proyek LRT di kawasan Cawang, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) merespons cepat kejadian pipa gas bumi yang bocor di dekat kantor BNN di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. PGn memprediksi masyarakat di wilayah Kalibata dan Bidara Cina kemungkinan akan terdampak.

Akibat kebocoran tersebut, Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, mengatakan sejumlah pelanggan gas bumi PGN akan terdampak. "Mereka terutama pelanggan di Rusun Bidara Cina dan Kalibata," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (12/3).

Rachmat mengatakan, pipa gas bumi milik PGN di lokasi tersebut sudah melalui tes pit dan PCM. Namun, kejadian ini bukan yang pertama kali pipa gas PGN terkena proyek LRT. Seperti kejadian sebelumnya, pelaksana subkontraktor proyek LRT tidak berkoordinasi dengan kontraktor proyek.

"Saat ini yang terpenting, tim di lapangan sudah mengamankan kebocoran, dengan tindakan awal kami adalah menutup valve di depan BNN, Cawang, dan Rusun Bidara Cina," ujar dia.

Untuk mengantisipasi terhentinya pasokan gas akibat tindakan pengamanan kebocoran ini, tim PGN akan melaksanakan skema buka tutup valve. "Tujuannya untuk menjaga supaya gas tidak keluar dan tidak banyak lokasi terdampak penghentian sementara ini," papar Rachmat.

Pihak PGN sangat cepat tanggap terhadap kejadian ini, karena tak lama sejak kejadian pipa gas bocor sekitar pukul 20.00 WIB, Tim Cepat Tanggap dari PT PGN sudah berada di lokasi. Informasi sementara yang diperoleh PGN, gas bocor diakibatkan terkena pekerjaan galian proyek LRT.

Saat ini, di lokasi kejadian sudah diberi perimeter. Lalu lintas di lokasi tersebut juga ditutup untuk sementara waktu. "PGN juga terus berkoordinasi dengan pihak berwajib dan stakeholder terkait di lokasi," tutup Rachmat.

Sebelumnya diberitakan, arus lalu lintas di depan Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) terpaksa harus dialihkan lantaran terdapat sebuah kebocoran pipa. Bocornya pipa tersebut mengeluarkan bau gas dan diduga mengeluarkan lumpur.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sutimin mengatakan, hingga kini pihaknya masih mengatur arus lalu lintas yang mulai padat akibat kejadian yang terjadi pada Senin (12/3) pukul 19.40 WIB itu. Kepolisian juga menginstruksikan para pengguna jalan agar mengikuti arahan petugas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement