Selasa 13 Mar 2018 03:13 WIB

Pelaku UMKM Minta Dibangun Tempat Promosi Gratis

Tempat promosi tersebut untuk pelaku UMKM yang masih merintis.

Mebel Sukabumi UMKM binaan Bank BJB.
Foto: Republika/Sandy Ferdiana
Mebel Sukabumi UMKM binaan Bank BJB.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Sukabumi, Jawa Barat yang begerak di sektor kuliner meminta kepada pemerintah setempat membangun tempat promosi gratis untuk menjual produknya. Mereka berharap adanya tempat seperti gedung atau apapun itu yang disediakan khusus untuk mempromosikan berbagai produk kuliner pelaku UMKM khususnya yang masih merintis.

"Nantinya produsen tersebut dapat menjual produknya tanpa harus dibebani sewa tempat," kata salah seorang pelaku UMKM sektor kuliner Ai Nursidah di Sukabumi, Senin (12/3).

Menurut produsen keripik singkong dengan merek dagang Satria Dejanur dengan adanya tempat promosi gratis tersebut para pelaku UMKM khususnya yang baru merintis usahanya bisa mendapatkan keuntungan lebih. Selain itu, Pemkot Sukabumi bisa mendapatkan keuntungan dengan sistem bagi hasil yang tentunya tidak memberatkan para pengusaha mikro dan kecil yang sedang merintis usahanya itu.

Harus diakui, Kota Sukabumi banyak pelaku UMKM tetapi kesulitan dalam mempromosikan barang dagangannya. Jikapun harus menjualnya di minimarket, supermarket atau pasar modern lainnya harus membayar sewa yang harganya cukup mahal dan tentunya membebani.

"Tempat khusus untuk promosi ini akan sangat membantu pelaku UMKM untuk memajang dan menjual produknya," tambahnya.

Ai mengatakan selama ini ia dan kelompoknya menjual atau mempromosikan produk kulinernya tersebut dengan memanfaatkan media sosial dan menitipkan ke toko penjual kuliner yang sudah ma dan terkenal. Tetapi, dengan adanya tempat promosi gratis jelas akan membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan usahanya.

Sementara, Wali Kota Sukabumi M Muraz mengatakan pihaknya berupaya membantu para pelaku UMKM khususnya yang baru merintis usahanya. Apalagi sekarang sudah masuk pasar bebas sehingga produk UMKM harus menjadi raja di negaranya atau minimalnya daerahnya masing-masing.

"UMKM merupakan tiang ekonomi daerah, sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan tentunya ditambah. Karena selain bisa meningkatkan ekonomi pelaku usahanya juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement