Jumat 09 Mar 2018 18:34 WIB

BNI Syariah dan Bekraf Cari Usaha Kreatif Berbasis Syariah

BNI Syariah dan Bekraf menyelenggarakan kompetisi Deureuham.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Senin (11/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Senin (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan BNI Syariah menyelenggarakan kompetisi bisnis Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham) 2018. Kompetisi tersebut akan mencari usaha kreatif berbasis syariah untuk diberikan dukungan pembiayaan.

"Perbankan syariah tergerak bersama kami untuk konkret bagaimana kita membuat model pembiayaan bagi pengembangan ekonomi kreatif," ujar Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo di Jakarta, Jumat (9/3).

Ia mengatakan, saat ini semakin banyak pihak yang memahami potensi besar ekonomi kreatif di Indonesia. Ia mengatakan, pada 2016, ekonomi kreatif menyumbang Rp 900 triliun kepada total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Ia memprediksi angka tersebut meningkat menjadi Rp 1.000 triliun pada 2017.

Berdasarkan data Asian Development Bank (ADB) pada 2010, segmen kelas menengah muslim Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN dan terbesar ketiga di Asia. Ia mengaku, perkembangan gaya hidup halal merupakan potensi pasar yang besar.

"Kita harus ambil kesempatan ini. Sehingga Indonesia jangan hanya jadi market tapi juga menjadi pemain," ujarnya.

Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, Deureuham 2018 digelar untuk meningkatkan akses pembiayaan pada pelaku ekonomi kreatif. "Deureuham merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif untuk memperoleh akses pembiayaan usaha yang lebih mudah sesuai kriteria serta memberikan pembekalan produk perbankan dan pengelolaan keuangan sesuai prinsip syariah yang menjangkau kebutuhan entrepreneur," ujar Dhias.

Kompetisi tersebut dibagi menjadi dua kategori yakni kategori umum untuk pelaku usaha ekonomi kreatif berbasis syariah di subsektor kuliner, fashion, kriya, dan desain produk. Selain itu, kategori teknologi yakni subsektor aplikasi, gim, film dan animasi, serta fotografi. Kriteria pelaku usaha yang akan dikurasi adalah bersifat kreatif, inovatif, dan memiliki dampak sosial positif. Kompetisi tersebut akan digelar di lima kota yakni Palembang, Jakarta, Balikpapan, Surabaya, dan Makassar dengan penutupan pendaftaran pada 8 April 2018.

Bekraf akan memilih 100 peserta dari setiap regional dan akan disaring hingga 10 peserta per regional.BNI Syariah menyiapkan anggaran pembiayaan mencapai Rp 20 miliar.

"Artinya akan ada 50 usaha yang kita nilai cukup layak untuk bisa kita mulai lakukan pembiayaan," ujar Dhias.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement