Jumat 09 Mar 2018 16:36 WIB

Gudang Garam Bangun Bandara di Kediri

Rencana pembangunan bandara baru masuk tahap perizinan ke pemerintah.

Pekerja melinting rokok di Pabrik Gudang Garam.
Foto: Republika/Priyantono Oemar
Pekerja melinting rokok di Pabrik Gudang Garam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk berencana membangun bandara di Kediri, Jawa Timur. Langkah tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan.

"Kami menjadi pemrakarsa pembangunan adanya bandara di Kediri. Ini masih baru tahap awal sekali. Kita baru minta izin kepada pemerintah untuk bisa dibangunnya bandara di Kediri," kata Wakil Direktur Gudang Garam Susanto Widiatmoko di Kemenko Maritim Jakarta, Jumat (9/3).

Kendati demikian, Susanto mengatakan masih belum bisa memprediksi kapan pembangunan bandara bisa dimulai. Ia juga mengaku masih menghitung nilai investasi pembangunan bandara yang berasal dari dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsiblity (CSR) kepada masyarakat sekitar.  "Kita masih belum bisa memprediksi kira-kira kapan. Semuanya kita serahkan ke Pak Dirjen untuk membantu kita menata semuanya," tuturnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, secara terpisah menjelaskan minat tersebut telah diajukan perusahaan rokok itu kepada pemerintah. Mereka disebutnya tengah mengajukan izin prinsip untuk investasi.

Agus mengatakan Kementerian Perhubungan masih akan menunggu rekomendasi pemerintah daerah untuk pengajuan rencana tersebut. Ada pun saat ini, rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) terus digodok agar ada legalitas pembangunan bandara tersebut. "Rencananya, rekomendasi yang ditunggu dari Pemda adalah bandara ini untuk umum," ujarnya.

Agus mengatakan usulan pembangunan bandara di Kediri merupakan inisiatif investor swasta. Mereka bahkan telah melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) dan mengirimkannya kepada pemerintah.

"Studinya sudah ada, kita evaluasi. Mereka sudah FS sudah dikirimkan kepada kami," katanya.

Agus mengatakan bandara itu nantinya akan dibangun atas lahan seluas sekitar 400 hektare yang dibebaskan pihak investor. Namun, senada dengan Susanto, Agus masih enggan menyebut perkiraan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun bandara itu.

"Tergantung panjangnya berapa. Kalau lihat Yogya (Bandara Kulonprogo) itu total investasi Rp 7,5 triliun-Rp 8 triliun dengan luas lahan 500 hektare. Jadi bisa diperkirakanlah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement