Kamis 08 Mar 2018 17:08 WIB

Pertamina Sigap Padamkan Kebakaran di SPBU Sidoarjo

penyebab kebakaran di SPBU masih dalam identifikasi pihak kepolisian.

Rep: Farah Nabila/ Red: Andi Nur Aminah
Kebakaran di SPBU (ilustrasi)
Kebakaran di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kebakaran dispenser produk solar terjadi di sebuah SPBU di Surabaya, Jawa Timur. Kebakaran yang terjadi di SPBU Sier Rungkut itu terjadi pada Kamis (8/3) pukul 07.50 pagi tadi.

Area Manager Communication and Relations Jatimbalinus, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan pihaknya dengan sigap melakukan langkah pemadaman api yang terjadi pada SPBU tersebut. "Penanganan api dilakukan dengan bantuan dari mobil pemadaman kebakaran, sehingga api dapat padam tidak lama setelah kejadian berlangsung," ujarnya dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis.

Ia mengatakan, terdapat satu korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Selain itu empat orang mengalami luka bakar. Ia juga mengatakan, penyebab kebakaran di SPBU sendiri sampai dengan Kamis sore ini masih dalam identifikasi pihak kepolisian. "Kami masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian," tuturnya.

Rifky mengatakan, padamnya api telah tertangani dengan sigap setelah berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran. "Api yang muncul segera dilakukan upaya pemadaman dengan bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran. Api berhasil ditangani dengan cepat," kata dia.

Saat ini, dia mengatakan, kondisi SPBU telah terkendali. Pihaknya pun terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut dan perkembangan penyidikan penyebab kebakaran. "Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Untuk penyebab kebakaran masih dalam tahap investigasi dari aparat maupun tim Pertamina, sehingga kami belum mengetahui pasti penyebab terjadinya kebakaran," ujar Rifky.

Peristiwa ini, menurutnya, tak menyebabkan terganggunya aktivitas penyaluran bahan bakar kepada SPBU lainnya. "Penyaluran bahan bakar tetap berjalan normal," jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan juga para karyawannya untuk berhati-hati pada saat pengoperasian bahan bakar minya. "Kami terus mengingatkan agar seluruh kegiatan dilakukan dengan memperhatikan aspek safety," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement