REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian fokus mengembangkan program swasembada pangan, termasuk bawang putih. Salah satu yang akan digenjot adalah di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Pending Dadih Permana, mengatakan, kondisi iklim Sembalun dan topografinya dikelilingi oleh bukit-bukit dengan puncak tertinggi gunung Rinjani memang sempat menguntungkan bagi budidaya bawang putih.
"Terlebih saat ini komoditas bawang putih kian memiliki nilai ekonomis tinggi untuk pasar ekspor dengan harga yang relatif stabil," ungkap Pending Dadih Permana, Rabu (7/3).
Luas Tanam bawang putih di NTB sendiri pada lima tahun terakhir mulai 2012 hingga 2016 adalah berturut turut 420 ha, 381 ha, 379 ha, 313 ha, dan 409 ha.
Untuk mendukung peningkatan produksi bawang putih khususnya di sembalun tersebut, kendala utama yang dihadapi petani adalah ketersediaan air irigasi. Hal ini dikarenakan lahan untuk budidaya bawang putih berupa lahan tadah hujan yang tidak tersedia irigasinya.
Dalam upaya peningkatan ketersediaan air irigasi, Pending Dadih mengatakan, pada 2017 pihaknya membangun embung pertanian sebanyak delapan unit di kabupaten Lombok Timur melalui bantuan pemerintah yang dilaksanakan secara padat karya (cash for work). Sementara, di Sembalun telah dibangun embung pertanian menggunakan lapisan geomembrane sebanyak 4 unit dan 1 unit dam parit.
“Untuk lebih mendongkrak ketersediaan air di Sembalun, telah dibangun juga sistem irigasi perpipaan sebanyak 4 paket, dimana komponen kegiatannya meliputi pembangunan bak penampungan air serta pengadaan pipa,” katanya.
Dampak dari pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan luas tanam dan indeks pertanaman bawang putih pada lokasi tersebut.