Kamis 08 Mar 2018 07:12 WIB

Asuransi Syariah tak Hanya untuk Muslim

Penetrasi asuransi syariah di Tanah Air Masih sangat rendah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Kenaikan Aset Asuransi Syariah.
Foto: Republika/ Wihdan
Kenaikan Aset Asuransi Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance menilai pasar untuk asuransi syariah sangat besar. Hanya saja belum tergarap secara maksimal.

Corporate Marketing Communications and Sharia Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo mengatakan, berdasarkan survei potensi minat pasar untuk orang yang belum memiliki asuransi, sebanyak 40 persen lebih memilih asuransi syariah. "Kalau jumlahnya sekitar 1,5 juta. Jadi lebih dari satu juta orang maunya beli syariah," kata dia di Jakarta, Rabu, (7/3).

Meski begitu, dirinya mengakui penetrasi asuransi syariah di Tanah Air Masih sangat rendah. Pasalnya masih banyak masyarakat membeli asuransi konvensional. "Kenapa mereka beli konvensional? Karena mereka masih belum paham konsep syariah. Jadi tugas kita harus terus sosialisasikan produk syariah," ujar Nini.

Ia menegaskan, konsep asuransi syariah universal. Maka bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan dari agama maupun suku mana pun.

Pakar Ekonomi Syariah Muhammad Syakir Sula menambahkan, awalnya layanan keuangan syariah dipersepsikan hanya untuk Muslim fanatik sehingga susah berkembang. Hanya, konsep yang ditangkap masyarakat tersebut keliru.

"Kini masyarakat mulai menangkap konsep syariah tidak khusus ke satu golongan. Bisnis syariah pun tidak begitu rumit sehingga bisa dipasar," ujarnya pada kesempatan serupa.

Ia menjelaskan, konsep asuransi syariah sebenarnya sama dengan asuransi konvensional. "Di syariah itu semua boleh kecuali yang terlarang dan yang terlarangnya itu sedikit," tutur Syakir.

Dirinya menyetujui, pasar syariah belum tergarap maksimal karena kurang sosialisasi. Respons masyarakat terhadap produk keuangan syariah juga kata dia masih kurang, padahal keuangan syariah termasuk gaya hidup.

Lebih lanjut ia menegaskan, syariah tidak hanya diperuntukkan bagi Muslim. "Syariah itu untuk semua. Syariah didesain pula untuk saudara-saudara kita non-muslim, sehingga harus disampaikan edukasi, kalau program syariah ini untuk siapa saja boleh selain Muslim," jelasnya.

Di Indonesia, kata dia, sekarang sudah banyak non-muslim yang menggunakan layanan keuangan syariah. "Itu karena mereka merasa happy dengan konsep yang ada di syariah. Jadi sama dengan di asuransi nanti, kita akan buat teman-teman non-muslim merasa lebih pas ambil produk asuransi syariah selain konvensional," tegas Syakir. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement