Selasa 06 Mar 2018 20:57 WIB

Raksasa Teknologi Cina Diminta Catat Saham di Dalam Negeri

Banyak perusahaan asal Cina yang melakukan debut usaha mereka di luar negeri.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Alibaba Grup (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Alibaba Grup (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Pemerintah Cina meminta raksasa-raksasa teknologi mereka untuk mencatatkan saham di dalam negeri. Permintaan itu menyusul upaya beberapa perusahaan teknologi asal Cina seperti Baidu Inc dan Sogou Inc yang tengah menelaah cara untuk bisa melantai di bursa.

 

Telah dan banyak perusahaan asal Cina yang melakukan debut usaha mereka di luar negeri, baik karena modal maupun prestis. Namun, perusahaan teknologi seperti Alibaba Group Holding Ltd hinggaTencent Holdings Ltd yang sudah demikian besar, tidak sedikitpun melepas saham mereka di bursa domestik. Karena itu, regulator pasar modal Cina menerapkan kewajiban penyediaan sertifikat deposit bagi investor lokal Cina (CDR).

 

Produsen ponsel seperti Xiaomi Corp menyatakan tengah mempertimbangkan pencatatan saham mereka di bursa Cina sebagai antisipasi terhadap situasi 2018. CEO Baidu Robin Li,CEO Sogou Wang Xiaochuan dan pendiri 58.com Inc Yao Jinbo, secara terpisah sudah menyampaikan ambisi mereka untuk melantai di bursa-bursa di Cina setelah regulasi CDR rampung.

 

''Setelah 2005, saat kami mencatatkan saham di AS, kami langsung berkomunikasi dengan Komisi Pengaturan Pasar Modal Cina. Kami selalu bermimpi bisa melepas saham kami di sini,'' kata Li di sela-sela sebuah acara di Beijing seperti dikutip //Bloomberg//, Senin (6/3).

 

Memiliki mega korporasi akan membuat bursa kembar Cina, Shanghai dan Shenzhen, makin diperhitungkan. Hal itu juga akan menjadi pendorong peningkatan valuasi seiring meningkatnya selera investor lokal dan mendorong perkembangan perusahaan sekuritas berbasis teknologi.

 

Upaya pemerintah Cina ini juga berbarengan dengan upaya serupa yang dilakukan Hong Kong yang tengah berusaha menarik sektor teknologi. Meski begitu, masih belum jelas seberapa cepat regulator dapat merampungkan kerangka CDR termasuk gambaran realisasinya.

 

Menurut CICC, Wang Hanfeng menyampaikan, gambaran tercatatnya saham-saham sejumlah perusahaan teknologi besar di Cina akan memberi sentimen positif bagi pasar modal Cina dan saham yang ada. Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar Cina mencatatkan saham di luar negeri ketimbang di dalam negeri bukanlah hal yang diharapkan. Sebab, saham-saham berkualitas akan membuat pasar modal lebih kuat.

 

CEO JD.com Inc Richard Liu juga menyatakan pencatatan bisnis logistiknya kemungkinan akan di Cina. Sementara CEO Sogou, Wang Xiaochuan, mengatakan, pihaknya sangat berharap bisa kembali ke pasar modal Cina dan regulasi sana bisa berubah.

 

CEO 58.com Inc Yao Jinbo juga menyatakan hal serupa. Saat ini, perusahaan-perusahaan teknologi tengah mengamati bagaimana regulator pasar modal mendukung industri berbasis teknologi informasi. ''Kami berharap punya kesempatan di pasar modal dalam negeri,'' kata Yao.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement