REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia akan segera menggelar Jakarta Food Security Summit (JFSS) keempat pada 8-9 Maret mendatang. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, dalam pelaksanaan JFSS kali ini, Kadin akan memfokuskan sasaran pada isu ketahanan pangan.
"Bagi Kadin, ketahanan pangan berarti barangnya tersedia dan dengan harga yang murah," ujarnya, dalam konferensi pers di kantor Kadin, Selasa (6/3). Tema yang diangkat Kadin dalam JFSS tahun ini yakni pemerataan ekonomi sektor pertanian, peternakan dan perikanan melalui program kemitraan.
Rosan memandang, tema yang diangkat menjadi sangat relevan karena saat ini sektor pertanian memiliki kontribusi serapan tenaga kerja yang paling tinggi, yakni sekitar 32 persen. Ada sekitar 50 juta orang yang bekerja di sektor pertanian.
Namun, kata Rosan, pertumbuhan sektor pertanian justru hanya 3-4 persen per tahun. Sementara, kontribusinya pada PDB juga rendah, sekitar 13-14 persen.
Rosan meyakini, sektor pertanian dapat menjadi alat pemerataan ekonomi. Karena itu, melalui JFSS, Kadin ingin membangun kesadaran agar semua pemangku kepentingan memberi prioritas lebih pada sektor ini. "Pertanian ini bisa diangkat sebagai sektor unggulan Indonesia ke depan," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan P. Adoe menambahkan, JFSS akan diikuti oleh sekitar 1.000 peserta konferensi. Selain melibatkan kalangan pengusaha, acara tersebut juga akan melibatkan pemerintah.