Jumat 02 Mar 2018 19:48 WIB

AS Kenakan Tarif Impor Baja dan Aluminium

Trump ingin membangun industri baja dan industri aluminium kembali ke dalam negeri.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden AS, Donald Trump
Foto: thedailybeast.com
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mengumumkan kebijakan tarif impor baja dan aluminium. Trump mengatakan, Pemerintah AS akan menerapkan tarif impor sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk alumunium. Trump optimistis, kebijakan tarif impor ini akan melindungi industri dalam negeri.

"Kami akan membangun industri baja dan industri aluminium kembali ke dalam negeri," ujar Trump dilansir Reuters, Jumat (2/3).

Pengumuman kebijakan tarif impor ini menyentuh sentimen di Wall Street karena biaya konsumen yang lebih tinggi. Sejumlah ekonom menilai, kebijakan tarif impor tersebut dapat berdampak bagi industri otomotif serta minyak dan gas. Kebijakan ini juga akan mengurangi lapangan kerja.

Kebijakan tarif impor ini menuai kritik tajam dari beberapa legislator senior Republikan. Senator, Pat Roberts mengatakan, Pemerintah AS akan mendapatkan tindakan balasan dari negara-negara mitra dagang seperti Cina terutama yang terkait dengan produk pertanian. Adapun Cina dan Eropa telah mempertimbangkan akan mengurangi impor kedelai dari AS. Sejauh ini Cina merupakan eksportir baja terbesar yang diikuti oleh Brasil dan Korea Selatan.

"Pertanian adalah target nomor satu, saya pikir ini sangat kontraproduktif bagi ekonomi di sektor pertanian," ujar Roberts.

Protes keras mengenai tarif impor baja dan alumunium juga dilayangkan oleh Kanada. Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan, Kanada akan mengambil tindakan responsif untuk mempertahankan kepentingan perdagangannya.

"Jika pembatasan dikenakan pada produk baja dan alumunium, Kanada akan mengambil tindakan responsif untuk mempertahankan kepentingan perdagangan dan tenaga kerja," kata Freeland.

Sementara, Kementerian Industri Brasil juga akan melakukan tindakan responsif terkait kebijakan tarif impor tersebut. Tercatat dua produsen baja terbesar Brasil yakni Cia Siderurgica Nacional dan Usiminas telah mengalami penurunan produksi masing-masing 4,4 persen serta 4,2 persen.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, kebijakan tarif impor baja dan alumunium secara resmi akan diumumkan pada pekan depan. Saat ini Pemerintah AS sedang menyelesaikan rincian tarif impor tersebut.

Setelah pengumuman Trump, saham sejumlah produsen baja meningkat. Saham AK Steel Holding naik 10 persen, AS Steel Corp naik diatas 5 persen, dan Nucor naik 3,2 persen. Sebaliknya, saham perusahaan konsumen baja justru menurun seperti Ford Motor Co yang turun lebih dari 3 persen, dan General Motors Co turun hampir 4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement