REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pembangunan fisik bendungan Sei Gong di Batam ditargetkan selesai Agustus 2018. Proyek tersebut diharapkan pada Desember sudah dapat dimanfaatkan masyarakat.
"Kita rencanakana Insyaallah bisa selesai Agustus," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek bendungan yang berada 68 kilometer (km) dari bandara Hang Nadim, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (2/3).
Ia mengatakan, progres fisik proyek yang baru dikerjakan sejak Desember 2015 ini kini telah mencapai 77 persen. Itu artinya tinggal sedikit pekerjaan yang perlu diselesaikan seperti tubuh bendungan.
"Jadi ini sekarang levelnya mungkin di sekitar enam meter, kita mau sampai ke 12 meter," ujarnya.
Dengan begitu, sebelum Desember ia berharap bendungan bisa segera ditutup. Bendungan yang terletak di Desa Sijantung, Kecamatan Galang, Batam ini memiliki kapasitas tampung hingga 11,80 juta meter kubik dengan luas genangan 355.99 hektare. Nantinya, bendungan tersebut akan mengalirkan air baku sebesar 400 liter per detik untuk kebutuhan Batam, Gampang dan sekitarnya.
Basuki menambahkan, bendungan Estuari Sei Gong merupakan salah satu dari 49 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Ini untuk kebutuhan 2022 sudah tercukupi, kita persiapkan dari sekarang," kata dia.
Jika tidak dilakukan pembangunan tampungan-tampungan sejak dini, menurut Basuki Batam akan kekurangan air pada 2020. Selain di Batam, pihaknya juga akan mbangun bendungan di Pulai Bintan, Kepulauan Riau.
Proyek Bendungan Sei Gong dijalankan oleh kontraktor PT Wijaya Karya - PT Tusenss Krida Utama dengan nilai Rp 238,44 miliar.