REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kalimantan Timur dan Utara (PLN Wilayah Kaltimra) menyepakati penyambungan daya listrik bersama Astra Group dengan total daya hingga 2.500 kVA. PLN menyuplai listrik untuk fasilitas perkantoran, bengkel, hingga pelabuhan bagi grup usaha Astra.
Mulai dari PT Komatsu Remanufacturing Asia (Reman) dengan penambahan daya dari 865 kVA menjadi 1.385 kVA, PT Pamapersada Nusantara (Pama) dengan penambahan daya dari 345 kVA menjadi 1.110 kVA, dan PT Astra Infra Port Eastkal dengan penyambungan baru 240 kVA. Reman dikenal sebagai unit yang mengerjakan perbaikan hingga pembangunan ulang (remanufacturing) alat berat, sementara Pama adalah kontraktor pertambangan.
"Kami memerlukan suplai listrik yang andal dan kompetitif, PLN menyediakannya," kata Soeharsono Tjatur Nugroho dari manajemen Astra Group, Kamis (1/3).
General Manager PLN Kaltimra Riza Novianto Gustam menyambut dengan mengatakan memang tugas PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyediakan tenaga listrik untuk kenyamanan masyarakat. Menurutnya, program pemerintah 35 ribu Megawatt (MW) untuk Indonesia secara bertahap akan selesai pada 2019.
"Di Kalimantan Timur saja saat ini sistem kami surplus hingga 200 Mega Watt (MW). Belum ditambah dengan pembangkit-pembangkit lainnya yang akan segera aktif beroperasi. Maka dari itu kami gencarkan aggresive marketing dan menjadikan tahun 2018 ini sebagai tahun penjualan secara korporasi," kata Gustam.
Ia juga minta agar keluhan dan komplain kepada PLN disampaikan untuk perbaikan dan peningkatan mutu layanan. Selain menggencarkan layanan untuk pelanggan besar seperti perusahaan-perusahaan, PLN juga terus berjuang mendistribusikan listrik hingga ke kampung-kampung terpencil.
Di awal tahun ini juga sudah tercapai listrik di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat dengan 17 unit pembangkit listrik tenaga diesel berdaya 1 MW. "Pengoperasian pembangkit-pembangkit itu memungkinkan kami melayani hingga 10 ribu pelanggan baru, untuk saudara-saudara kita yang tinggal terpisah-pisah di kampung-kampung terpencil itu," kata Gustam.