Kamis 01 Mar 2018 07:10 WIB

Kemenhub Percepat Pembangunan Proyek Layang

LRT akan bisa beroperasi untuk Asian Games 2018.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Teguh Firmansyah
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Syarief Burhanuddin (tengah), Direktur Utama PT Waskita Karya M Choliq (pertama dari kiri), DirekturU tama PT Adhi Karya Budi Harto (kedua dari kiri), Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri (kedua dari kanan), dan Deputi Bidang Usaha Konstruksi Kementerian BUMN Ahmad Bambang (paling kanan) menyampaikan hasil evaluasi audit proyek infrastruktur layang di Kementerian PUPR, Rabu (28/2).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Syarief Burhanuddin (tengah), Direktur Utama PT Waskita Karya M Choliq (pertama dari kiri), DirekturU tama PT Adhi Karya Budi Harto (kedua dari kiri), Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri (kedua dari kanan), dan Deputi Bidang Usaha Konstruksi Kementerian BUMN Ahmad Bambang (paling kanan) menyampaikan hasil evaluasi audit proyek infrastruktur layang di Kementerian PUPR, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberhentian sementara proyek infrastruktur layang berimbas kepada beberapa proyek  di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Setelah evaluasi selesai, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri memastikan pihaknya akan menyiapkan sejumlah langkah mempercepat proyek infrastruktur layang yang sempat terhenti.

Dua proyek yang pengerjaannya harus dipercepat beberapa di antaranya transportasi untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018. "Pertama ini yaitu light rail transit (LRT) Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel)," kata Zulfikri di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (28/2).

Dia mengatakan, saat ini LRT Palembang posisi konstruksi layangnya sudah selesai 100 persen. Hanya saja, masih ada beberapa pengerjaan yang masih menggunakan crane dan penggunaan listrik menjadi salah satu hal yang menurut Zulfikri perlu dicermati untuk keselamatan kerja.

Sementara itu mengenai LRT Jabodebek, Zulfikri mengakui pemberhantian sementara proyek layang sangat berpengaruh. "LRT Jabodebek masih 32 persen dan memang sedikit tertunda pengerjaannya setelah moratorium," ujar Zulfikri.

Untuk itu, dia memastikan Kemenhub akan menyiapkan beberapa strategi mempercepat proyek layang yang terdampak dari pemberhentian sementara Meskipun begitu, Zulfikri mengatakan LRT Jabodebek akan selesai pada Mei 2019 dan LRT Palembang bisa beroperasi untuk Asian Games 2018.

Selain itu, Zulfikri mengakui proyek Double Track saat ini perkembangannya sudah sampai 56 persen namun pembangunanya terhenti semenjak kecelakaan kerja terjadi. "Sudah terhenti sejak kecelakaan. Nanti kita akan melakukan perubahan strategi kerja untuk beroperasi September 2019," tutur Zulfikri.

Dia memastikan ada beberapa komponen pembangunan DDT Manggarai-Jatinegara yang perlu diganti sesuai rekomendasi dari evaluasi yang dialakukan. Misalnya, lanjut Zulfikri, yang sebelumnya menggunakan dua girder ditambah menjadi tiga untuk proses pembangunan selanjutnya.

Selain pembangunan jalan tol layang yang diberhentikan sementara, pemerintah juga memberlakukan hal yang sama para proyek LRT. Meskipun begitu, sejak kemarin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah memberikan rekomendasi untuk melanjutkan kembali 38 proyek layang yang sudaj dievaluasi selama sembilan hari sejak 20 Februari 2018. Sempat Terhenti, Kemenhub Percepat Pembangunan Proyek Layang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement