Selasa 27 Feb 2018 22:40 WIB

SHU Koperasi Semen Padang Sentuh Rp 9,3 Miliar

Meningkat 5,9 persen dibanding 2016 lalu sebesar Rp 8,78 miliar

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hazliansyah
Logo Semen Padang.
Foto: Ist
Logo Semen Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kinerja Koperasi Keluarga Besar Semen Padang (KKSP) di tahun buku 2017 menunjukkan tren kenaikan. Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT), disebutkan bahwa Sisa Hasil Usaha (SHU) 2017 KKSP menyentuh Rp 9,3 miliar atau meningkat 5,9 persen dibanding 2016 lalu yang sebesar Rp 8,78 miliar.

General Manager KKSP, Novinaldi, juga menyebutkan bahwa investasi jangka panjang KKSP di tahun 2017 meningkat menjadi Rp 76,3 miliar, mengalami kenaikan dibanding capaian tahun 2016 sebesar Rp 73,65 miliar.

Tak hanya itu, hasil penjualan oleh unit kerja KKSP mencapai Rp 150,34 miliar tahun 2016, dengan SHU sebesar Rp 8,78 miliar. Untuk harga pokok penjualan mencapai Rp 190 miliar di tahun 2017.

Novrinaldi menyampaikan target raihan SHU untuk tahun 2018 sebesar Rp 10 miliar. Untuk mencapai target unit usaha tahun buku 2018, KKSP akan mengembangkan lini usaha baru, yakni pemasaran split yang diproduksi PT Semen Padang.

"Saat ini pasar split sangat besar peluang untuk dikembangkan, terutama menyangkut proyek-proyek yang dikembangkan pemerintah dan pihak swasta lainnya. Selain itu, split juga bisa dipasarkan untuk proyek jalan dan kereta api yang ada di Sumbar," jelas Novialdi, Selasa (27/2).

Tak hanya itu, KKSP juga mengincar peluang sebagai pengangkut fly ash dari beberapa titik di perusahaan dan pembangkit tenaga listrik PLN yang dibutuhkan oleh perusahaan. Apalagi, jasa angkutan menjadi penyumbang nomor dua di semua unit usaha yang ada di koperasi, setelah distributor semen dan simpan pinjam di posisi ketiga.

Ketua Dewan Pengawas KKSP Ampri Satyawan mengatakan, pengelolaan KKSP di tahun buku 2017 cukup baik. Hal ini terlihat dari laporan audit tahunan yang disampaikan.

Melanjutkan capaian kinerja tahun ini, KKSP akan melakukan penajaman pengelolaan terutama dengan semakin meningkatnya aktivitas penjualan di perusahaan.

"Sehingga pola-pola yang terkait penjualan juga harus dikawal dengan aturan penjualan yang tentunya juga ditingkatkan, misalnya dengan manajemen piutang," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang Yunisman yang turut hadir dalam acara pembukaan mengatakan bahwa koperasi sangat potensial terutama dalam menunjang ekonomi kerakyatan dan kesehatan di Sumatera Barat.

"Koperasi tidak hanya sebagai usaha simpan pinjam, namun juga sebagai unit usaha yang bisa membantu anggotanya. Dan KKSP memenuhi hal itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement