Senin 26 Feb 2018 03:03 WIB

Bandara Soekarno Hatta akan Buka Gedung Penghubung Antarmoda

Pengguna area parkir kendaraan roda dua melonjak signifikan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Suasana kondisi kedatangan di Terminal dua Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (21/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Suasana kondisi kedatangan di Terminal dua Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Revianto mengatakan akan melakukan soft opening gedung berkonsep penghubung antar-moda transportasi atau transit oriented development (TOD). Hal itu didasari karena antusiasme para pengguna jasa dan pekerja yang melintas di gedung TOD Bandara Soetta sangat tinggi.

PT Angkasa Pura II (Persero) mendata terjadi lonjakan yang signifikan terhadap area parkir kendaraan roda dua. Sebelumnya hanya sekitar 3.100 motor per hari tetapi saat ini bisa sampai dua kali lipat. Dia mejelaskan, tercatat rata-rata mencapai 6.200 kendaraan roda dua perhari.

Untuk itu, Erwin menilai animo pengguna jasa dan pekerja di bandara dari arah Tangerang begitu besar. "Karena selain memberikan kemudahan, konsep yang terintegrasi dengan transportasi lain ini memang mirip dengan gaya hidup di negara berkembang," kata Erwin dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/2).

Dia menjelaskan, bangunan TOD berguna untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik yang dapat menunjang transfer penumpang dengan shuttle bus gratis ke stasiun Bandara Soekarno Hatta. Setelah melewati masa uji coba, area parkir gratis berakhir pada 1 Maret 2018. Untuk penyempurnaan layanan, pada 26 Februari 2018 pengoperasian gedung TOD bisa dinikmati masyarakat.

"Pengguna jasa yang akan berangkat akan menggunakan tangga eskalator. Sedangkan yang datang menggunakan tangga manual di sisi barat. Untuk pengguna jasa disabilitas, kami telah persiapkan lift," kata Erwin.

Gedung TOD nantinya dilengkapi berbagai fasilitas, mulai dari pusat ATM, kios yang berisi berbagai macam makanan minuman, minimarket, mushala, toilet, lift, serta dua tangga eskalator dan dua tangga manual. Area gedung dengan luas bangunan mencapai 1.127 meter persegi tersebut, nantinya akan dilengkapi dengan berbagai kebutuhan para pengguna jasa.

Erwin menegaskan pihaknya akan mengevaluasi kebutuhan penumpang. "Terutama kebutuhan shuttle bus dengan mempertimbangkan waktu sibuk, di mana pada jam sibuk akan ditambah armada shuttle bus. Tentunya dengan menempatkan aparat keamanan di lokasi," tutur Erwin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement