Senin 19 Feb 2018 19:48 WIB

Balitbangtan Bantu Teknologi Penyimpanan Sayuran Segar

Selama ini penyimpanan sayuran segar dilakukan dalam lemari pendingin.

Red: EH Ismail
Sayuran.
Foto: Humas Balitbangtan Kementan.
Sayuran.

Sayuran segar sangat mudah mengalami kerusakan atau bersifat perishable. Dalam kondisi normal di pasar tradisional, sayuran segar umumnya hanya mampu bertahan selama satu hari, setelah itu bila dibiarkan sayuran layu dan membusuk. Pada penyimpanan dalam lemari pendingin, sayuran segar  umumnya hanya mampu bertahan paling lama dua hari, setelah itu sayuran akan mengering dan hilang kesegarannya. Kondisi inilah yang menyebabkan petani sayuran memiliki bargaining position yang sangat lemah di pasar. Manakala sayuran tidak habis terjual dalam satu hari, petani atau pedagang akan merugi.

Balitbangtan Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Litbang Pascapanen  telah berhasil menyiapkan teknologi penyimpanan sayuran segar dengan teknik pengendalian temperatur dan kelembaban. Teknologi penyimpanan sayuran segar ini mampu mempertahankan kesegaran sayuran brokoli dan selada selama satu minggu.

Menurut penelitinya, Dondy Setyabudi, melalui teknologi ini sayuran tetap segar hingga seminggu. Prinsipnya modifikasi internal kelangsungan metabolisme sayuran ditunjukkan pada suhu yang nyaman, kelembaban cocok, dan pengendalian karbondioksida dan penggunaan oksigen dalam lingkungan sayuran tersebut berada. "Setelah disimpan selama satu minggu, sayuran tetap segar hingga distribusi kepada konsumen, sebagaimana layaknya sayuran baru dipanen," ujarnya.

Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) adalah grup perusahaan yang mengembangkan jalur distribusi nasional komoditi pangan.  Selain memiliki pasar induk di beberapa kota besar, mereka juga merupakan pemasok produk pangan online.  Mereka sangat membutuhkan teknologi penyimpanan sayuran segar untuk menjaga stok dan juga memenuhi kebutuhan sayuran pelanggan mereka kapan saja.

Selama ini penyimpanan sayuran segar dilakukan dalam lemari pendingin, tetapi belum mampu mempertahankan kesegaran sayuran karena umumnya sayuran menjadi kering. Melalui aplikasi teknologi penyimpanan sayuran segar ini, diharapkan dapat bermanfaat tidak saja bagi pelaku usaha dalam hal ini Paskomnas, tetapi juga bagi para petani karena pasokan sayuran segar dapat disimpan, demikian ungkap Ratnaningsih anggota tim penelitinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement