Selasa 13 Feb 2018 16:18 WIB

BTN Raup Laba Bersih Rp 3,02 Triliun

Perolehan laba ditopang pendapatan penyaluran kredit dan kualitas rasio NPL membaik.

Dirut Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono
Dirut Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN meraup laba bersih Rp 3,02 triliun sepanjang 2017. Perolehan laba bersih ini naik 15,59 persen dibandingkan tahun 2016.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan perolehan laba ditopang pendapatan dari penyaluran kredit dan kualitas rasio kredit bermasalah yang membaik menjadi 2,66 persen (gross) dari 2,84 persen. Sedangkan fungsi intermediasi kredit BTN sebesar Rp 198,99 triliun atau tumbuh 21,01 persen dari 2016 yang hanya sebesar Rp 164,44 triliun.

"Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 192,95 triliun, naik 20,45 persen dari 2016 Rp 160,19 triliun," ujarnya di Jakarta, Selasa (13/2).

Penyaluran kredit BTN mendongkrak pundi-pundi pendapatan bunga bersih perseroan sebesar 14,45 persen menjadi Rp 9,44 triliun. Kemudian pendapatan operasional BTN juga naik 25 persen menjadi Rp1,6 triliun.

Kredit perumahan masih mendominasi portofolio BTN sepanjang 2017 atau mencapai 90,07 persen dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Per Desember 2017, kredit perumahan yang disalurkan naik 21,14 persen (yoy) dari Rp 147,94 triliun menjadi Rp 179,22 triliun.

KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni 32,45 persen (yoy) dari Rp 56,83 triliun menjadi Rp 75,27 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi tercatat naik 14,62 persen yoy menjadi Rp 69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp 60,46 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi kredit non-perumahan, BTN mencatatkan pertumbuhan 19,78 persen (yoy) dari Rp 16,49 triliun menjadi Rp 19,76 triliun. Kenaikan tersebut ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59 persen (yoy) menjadi Rp 4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12 persen (yoy) menjadi Rp 14,95 triliun pada 2017.

Penyaluran kredit dan DPK tersebut juga meningkatkan aset Bank BTN sebesar 22,04 persen (yoy) dari Rp 214,16 triliun menjadi Rp 261,36 triliun pada 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement