Selasa 13 Feb 2018 14:44 WIB

PLN: Layangan Kerap Sebabkan Gangguan Listrik

Gangguan kelistrikan di Kalbar meningkat hingga mencapai rata-rata empat kali sehari.

Sekelompok warga memainkan layangan. (ilustrasi)
Foto: Antara/Herry Murdy Hermawan
Sekelompok warga memainkan layangan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Manajer Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kalimantan Barat (Kalbar), Ricky Faizal, mengatakan saat ini gangguan kelistrikan di Kalbar meningkat hingga mencapai rata-rata empat kali sehari. Penyebabnya tak lain akibat tali kawat permainan layangan, yang menyentuh jaringan PLN.

"Memasuki cuaca saat ini yang selalu cerah terutama sore hari orang yang bermain layangan di Pontianak meningkat. Hal itu tentu sangat berpengaruh terhadap jaringan kita karena tali layangan mereka menggunakan kawat dan kalau putus sering mengena jaringan listrik kita sehingga mengganggu," ujarnya, di Pontianak, Selasa (13/2).

Ia mengimbau kepada masyarakat yang bermain layangan khususnya yang menggunakan tali kawat untuk tidak bermain di sekitar jaringan listrik PLN. Sebab hal itu akan mengganggu distribusi penyaluran listrik ke pelanggan.

"Apalagi terkena jaringan tegangan tinggi, maka itu berakibat pemadaman bukan hanya satu kompleks atau kelurahan saja namun satu daerah atau beberapa kabupaten di Kalbar," ujar dia lagi.

Ia menambahkan sudah sering mendengar bahwa tali layangan baik menggunakan gelasan atau kawat sering memakan korban bukan hanya luka namun sudah merenggut jiwa seseorang. Kejadian yang sering terjadi tersebut, seharusnya menjadi pelajaran bersama bahwa bermain layangan di tengah kota berdampak buruk bagi masyarakat dan kehandalan listrik di Kalbar.

Dalam regulasi dikatakannya lagi, juga sudah diatur atas pelarangan terhadap permainan layangan. Kecuali permainan yang bersifat atau dalam festival dan lainnya.

"Apalagi PLN ini kan objek vital negara dan jika itu terganggu maka ada sanksi pidananya bagi pelanggarnya," katanya pula.

Ia meminta semua pihak untuk berpartisipasi dan bersama-sama mencegah permainan layangan. Menurutnya semua harus ambil bagian dan memperhatikan soal itu agar dampak buruk bisa dicegah.

"Dikaitkan dengan PLN, maka semua bertanggung jawab menjaga PLN karena PLN ini kan milik negara. Mari bersama kita menjaganya," katanya lagi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement