REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Taspen (Persero) meraup laba bersih sebesar Rp 721,7 miliar pada 2017. Jumlah tersebut tumbuh 191,9 persen dibandingkan 2016 yang sebesar Rp 247,25 miliar.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, salah satu penyumbang kenaikan laba bersih perseroan adalah hasil investasi anak perusahaan.
Dia menjelaskan, capain laba Bank Mantap sebesar 498,2 persen di atas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Kemudian, capaian laba Taspen Properti sebesar 27,43 persen di atas RKAP, dan Taspen Life 4,7 persen di atas RKAP.
"Taspen ke depan memang akan menjadikan anak perusahaan sebagai mesin penghasil laba," kata Iqbal dalam keterangannya, Senin (12/2).
Iqbal menambahkan, selain kontribusi anak perusahaan, peningkatan laba bersih juga dipengaruhi perubahaan fee pengelolaan investasi dana asuransi PNS dari lima persen menjadi 6,7 persen. Perubahan ini berdampak positif terhadap pendapatan sebesar Rp 157 miliar.
Faktor lainnya karena perusahaan mampu melakukan efisiensi. Iqbal mengatakan, efisiensi perusahaan tecermin dengan realisasi beban usaha yang tercatat hanya sebesar 84,34 persen. Menurut dia, jumlah tersebut lebih rendah 15,66 persen dari target RKAP.
Tadinya, beban usaha perseroan diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun. Sedangkan realisasinya hanya Rp 1,3 triliun. "Memang, kinerja pada 2017 jauh lebih positif dan membanggakan dibandingkan 2016," kata Iqbal.
Sedangkan dari sisi aset, Taspen kini memiliki aset Rp 230,38 triliun atau tumbuh 15,99 persen dibandingkan 2016.
"Jumlah aset melampaui target yang kami tetapkan, persentasenya 100,28 persen," katanya.