REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pembangunan jalan tol ruas Batang-Semarang yang melintasi wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, masih memerlukan lahan seluas 56 hektare. Ada beberapa titik jalan yang kondisinya kurang sempurna dan perlu pelebaran luas jalannya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Batang-Semarang, Wijayanto di Batang, Senin (12/2), mengatakan bahwa sesuai rencana, pada Lebaran 2018 Jalan Tol Batang-Semarang sudah harus dapat dilewati kendaraan dan tidak bersifat fungsional lagi.
"Akan tetapi, saat ini ada beberapa titik jalur tol yang kondisinya kurang sempurna dan membutuhkan pelebaran sehingga kami masih membutuhkan lahan sekitar 56 hektare lagi," katanya.
Menurut dia, jalan tol di Kabupaten Batang terdapat beberapa titik jalan yang kondisi tanjakannya tajam sehingga perlu dipangkas agar landai dan lokasi jalan yang mempunyai kemiringan dan berada dekat perumahan seperti di Desa Cepoko Kuning.
Adapun, kata dia, untuk mempermudah proses administrasi dalam proses ganti untung maka status kepemilikan tanah dan rumah harus jelas. "Pada proses pembebasan lahan sebelumnya, banyak warga yang tidak jelas. Oleh karena, kami berharap masyarakat tidak menyepelekan karena proses pengadaan harus selesai sebelum Mei 2018," katanya.
Ia mengatakan saat ini pembangunan jalan tol Batang-Semarang masih pada tahap kontruksi dan saat Lebaran 2018 sudah dapat dilalui kendaraan.
"Adapun guna memberikan akses yang menghubungkan jalan tol dengan jalan umum dan fasilitas istirahat pengguna jalan, akan di bangun rest area di Plelen dan Gondang, dan interchange, exit tol Kandeman," katanya.