REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (9/2) dibuka melemah 53,34 poin terimbas sentimen negatif dari bursa saham eksternal. IHSG BEI dibuka melemah 53,34 poin atau 0,82 persen menjadi 6.491,28.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 13,37 poin (1,21 persen) menjadi 1.089,70. "Koreksi bursa saham eksternal memberi imbas negatif pada IHSG. Pelaku pasar saham cenderung keluar untuk menjaga aset dari penurunan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat (9/2).
Kendati demkian, lanjut Nico Omer, koreksi bagi bursa saham di dalam negeri bersifat sementara mengingat sentimen dari dalam negeri reltif cukup kondusif. Perkiraan/ekspektasi positif mengenai laporan keuangan emiten yang sedianya akan dirilis dalam waktu dapat menjadi memicu pelaku pasar saham untuk melakukan akumulasi beli.
"Sentimen dari dalam negeri yang terbilang positif akan menopang IHSG ke depannya," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen positif dari Japan Rating Credit Agency (JCR) yang meningkatkan peringkat utang jangka panjang Indonesia juga akan direspon positif dalam waktu dekat oleh pelaku pasar. "Kenaikan peringkat itu didasarkan pada pengaruh reformasi struktural pada pemerintahan Indonesia yang terlihat pada iklim investasi, pembangunan infrastruktur dan penurunan tingkat utang luar negeri," katanya.
Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa pelemahan IHSG pada awal sesi perdagangan ini dipengaruhi nilai tukar rupiah yng terdepresiasi cukup dalam terhadap dolar AS. "Depresiasi rupiah yang diikuti aksi jual oleh investor asing mendorong IHSG bergerak di area negatif," kata Reza.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 708,31 poin (3,24 persen) ke 21.182,55, indeks Hang Seng melemah 1.118,37 poin (3,67 persen) ke 29.332,90 dan Straits Times melemah 63,48 poin (1,86 persen) ke posisi 3.352,42.