Kamis 08 Feb 2018 05:25 WIB

BRI Agro Bukukan Laba Bersih Rp 140 Miliar

Ekspansi kredit serta terjaganya biaya dana mendukung pertumbuhan laba bersih.

Bank BRI Agro
Foto: briagro.co.id
Bank BRI Agro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) membukukan laba bersih pada kuartal IV 2017 sebesar Rp 140 miliar. Perolehan laba bersih ini tumbuh 36,40 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 103 miliar.

Direktur Utama BRI Agro Tbk, Agus Noorsanto menyampaikan bahwa ekspansi kredit yang cukup tinggi serta terjaganya biaya dana yang relatif stabil bahkan cenderung menurun mendukung pertumbuhan laba bersih perseroan. "Efisiensi biaya operasional juga tetap terjaga dengan baik," katanya di Jakarta, Rabu (7/2).

Ia mengemukakan bahwa penyaluran kredit hingga kuartal IV 2017 mencapai Rp 10,98 triliun, naik 34,25 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,18 triliun. "Dari pertumbuhan kredit itu, 65 persen disalurkan ke sektor agribisnis. Hal ini sejalan dengan fokus perseroan untuk mendukung pengembangan agribisnis di dalam negeri," katanya.

Ia memaparkan bahwa peningkatan kredit perseroan itu salah satunya didukung adanya penambahan modal melalui mekanisme "right issue" senilai Rp 1 triliun dan penerbitan obligasi I senilai Rp 500 miliar pada Juli 2017. "Sementara rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada kuartal IV 2017 mencapai 2,59 persen, menurun dari pencapaian NPL periode sama tahun lalu yang seebsar 2,88 persen," katanya.

Dari sisi penghimpunan dana, lanjut dia, total Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan pada akhir kuartal IV 20l7 tercatat mencapai Rp 12,42 triliun, tumbuh 34,67 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 9,22 triliun.

Di tengah situasi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih, Agus Noorsanto mengatakan bahwa perseroan akan terus berupaya tetap menjaga pertumbuhan kinerja salah satunya dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, tetapi tetap memerhatikan target ekspansi.

"Sektor nasabah ritel menjadi salah satu target utama yang akan digarap lebih serius guna menjaga diversifikasi pembiayaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement