Selasa 06 Feb 2018 17:21 WIB

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 20,6 Triliun pada 2017

Pertumbuhan laba 2017 ini berkebalikan dengan kinerja 2016.

Bank Mandiri
Foto: Darmawan/Republika
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendongkrak laba bersih sebesar 49,5 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 20,6 triliun sepanjang 2017. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodojo mengatakan, keberhasilan itu ditopang menurunnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) dan meningkatanya pendapatan berbasis komisi.

"Memang dari pendapatan bunga tidak begitu karena ada penurunan suku bunga, namun laba naik karena biaya pencadangan yang menurun, dan pendapatan non bunga yang naik," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/2).

Pertumbuhan laba 2017 oleh Mandiri berkebalikan dengan kinerja 2016, dimana perseoran mencatat perlambatan pertumbuhan laba atau laba minus hingga 32,1 persen. Sumbangan untuk laba Mandiri di 2017, antara lain dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) yang sebesar 0,6 persen (yoy) menjadi Rp 54,8 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 16,4 persen (yoy) menjadi Rp 23,3 triliun.

Selain itu, musabab perlambatan bisnis Mandiri di 2016 yakni rasio kredit bermasalah (NPL) juga berhasil diperbaiki di 2017. NPL Mandiri turun 0,54 persen dari 4 persen pada 2016 menjadi 3,46 persen. Alhasil biaya pencadangan perseroan turun menjadi Rp 16,0 triliun dari Rp 24,6 triliun, sehingga pendapatan Mandiri kian gemuk.

"Adapun total kredit yang disalurkan sebesar Rp729,5 triliun pada akhir tahun lalu, atau naik 10,2 persen secara year on year, dimana kontribusi pembiayaan produktif sebesar 74,7 persen dari total portofolio," kata Tiko, sapaan akrab Kartika.

Penopang sumber intermediasi dari Mandiri adalah Dana Pihak Ketiga yang tumbuh di kisaran 7 persen (yoy) menjadi Rp 815 triliun. Rinciannya antara lain, ditopang penghimpunan dana murah (CASA) perseroan yang naik Rp 50,9 triliun, setara dengan kenaikan 10,4 persen (yoy) menjadi Rp 540,3 triliun.

Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp 34,6 triliun menjadi Rp 337,0 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp 16,3 triliun menjadi Rp 203,4 triliun. Adapun biaya dana (cost of fund) Mandiri turun menjadi 2,73 persen dari posisi 2016 yang sebesar 2,93 persen. Dengan kredit dan DPK tersebut, aset Mandiri terkumpul Rp 1124,7 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement