REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta agar komoditas pala dan cengkih kembali dihidupkan di wilayah Maluku. Sebab, pengembangan komoditas ini dapat memberikan efek turunan bagi masyarakat dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Jusuf Kalla meminta Universitas Pattimura, Pemerintah Daerah Maluku, dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam mengembangkan teknologi penanaman cengkih dan pala. Rektor Universitas Pattimura Marthinus Johanes Saptenno mengatakan, universitas harus mengerahkan seluruh potensinya untuk mengarahkan masyarakat agar kembali menanam cengkih dan pala. Adapun, kedua komoditas ini menjadi komoditas utama Maluku yang diperebutkan pada masa penjajahan Belanda.
"Itu yang beliau usulkan supaya kita di Maluku mengembangkan potensi mengembangkan kembali cengkih dan pala," ujar Marthinus usai bertemu dengan wakil presiden, Senin (5/2).
Marthinus mengatakan, komoditas cengkih dan pala semakin menipis. Oleh karena itu, Wakil Presiden mendorong agar universitas bersama pemerintah daerah bisa mengupayakan agar wilayah Maluku kembali ditanami cengkih dan pala.
Marthinus menjelaskan, komoditas pala dan cengkih di Maluku semakin habis akibat kebijakan pada era orde baru di mana harga kedua komoditas tersebut turun drastis. Hal ini membuat masyarakat enggan menanam pala dan cengkih. Di sisi lain, pengembangan teknologi untuk produk olahan kedua komoditas tersebut masih belum mumpuni sehingga masyarakat mulai beralih mencari mata pencaharian lain.
"Sekarang menurut informasi yang disampaikan, ternyata Indonesia impor cengkih, Ini peluang bagi Maluku untuk menanam kembali cengkih dan pala," kata Mathinus.
Sebagai langkah awal dari upaya pengembangan kembali komoditas tersebut, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan penelitian. Setelah itu, hasil penelitian akan dikembangkan agar pala dan cengkih menjadi komoditas unggulan di Maluku.
"Pemerintah Provinsi Maluku sudah menjajaki ke arah itu dan bekeja sama dengan Universitas Pattimura," ujar Marthinus.