REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Urusan pembebasan lahan yang sempat mengganjal pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru akhirnya tuntas. Karena itu, pembangunan jalan tol tersebut akan segera dimulai.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan, Pemkab Padang Pariaman berhasil melakukan dialog dengan sejumlah tokoh adat dan masyarakat untuk mencapai kesepakatan soal pembebasan lahan. Penggarapan jalan tol Padang-Pekanbaru memang melalui sejumlah titik tanah ulayat yang membutuhkan pendekatan secara adat.
Dengan tuntasnya urusan pembebasan lahan, Basuki menyebutkan bahwa Presiden Jokowi akan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pengerjaan proyek Tol Padang-Pekanbaru. Prosesi peletakan batu pertama akan dilakukan pada rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Sumatra Barat, 7-9 Februari 2018 nanti.
"Alhamdulillah pagi ini saya dengar sendiri, saya nggak intervensi. Pak Bupati sangat progresif sekali sehingga hari ini disebut seluruhnya sudah menerima dan insya Allah tanggal 9 akan dimulai pengerjaannya," kata Basuki usai meninjau lokasi pengerjaan tol Padang-Pekanbaru di Padang Pariaman, Ahad (4/2).
Basuki menyebutkan, Presiden Jokowi sudah mewanti-wanti agar pengerjaan jalan tol bisa dipercepat. Apalagi dalam beberapa kunjungannya ke Sumatra Barat, Jokowi melihat akses antar-kota dan kabupaten yang mulai kewalahan menampung jumlah kendaraan. Proyek tol pertama di Sumbar ini sebetulnya sudah mulai 'dicicil' tahun 2017 lalu saat Menteri BUMN Rini Soemarno berkunjung. Namun pengerjaannya terpaksa dihentikan lantaran adalah masalah lahan dan perubahan trase.
"Presiden beberapa kali ke sini, dan kalau ke Bukittinggi macet panjang nggak karuan. Kemarin ada masalah tanah maka saya datang ke sini. Karena Rabu Presiden mau datang dan mau ground breaking mau dimulai," kata Basuki.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyebutkan bahwa setelah kesepakatan antara pemerintah dan kuasa lahan, termasuk tokoh adat, pihaknya akan mulai melengkapi seluruh kebutuhan administrasi. Sebelumnya juga dilakukan perubahan trase ke arah selatan penentuan sebelumnya, untuk mengurangi potensi permasalahan lahan. "Badan Pertanahan Nasional (BPN) juga sudah mendukung. Administrasi menyusul," kata Nasrul.
Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru akan dilakukan dalam tiga tahap hingga tahun 2023 mendatang. Tahap I menghubungkan Padang-Sicincin sepanjang 28 km, tahap II menghubungkan Bangkinang-Pekanbaru sepanjang 38 km, dan tahap III menghubungkan Sicincin-Bangkinan sepanjang 189 km.
Nantinya, pembangunan proyek tol ini akan melibatkan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA), termasuk pembiayaannya. Pembangunan jalan tol juga mengalami sedikit perubahan, yakni ditambahkannya terowongan untuk memangkas jarak. Kementerian PUPR menyebutkan, sekitar 30 km jalan tol termasuk terowongan yang ada akan menekan pinjaman JICA hingga Rp 9,5 triliun. Sementara total kebutuhan dana untuk menyelesaikan jalan tol Padang-Pekanbaru adalah Rp 78,09 triliun.