Jumat 02 Feb 2018 17:49 WIB

Kadin Inginkan Insentif Pajak Produk Lokal di E-commerce

Insentif ini lebih efektif daripada mewajibkan marketplace memberi porsi produk lokal

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
 Warga memilih barang menggunakan web aplikasi belanja online di Jakarta, Rabu (25/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga memilih barang menggunakan web aplikasi belanja online di Jakarta, Rabu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar dagang dan industri (Kadin) mengusulkan insentif pajak yang lebih rendah bagi produk lokal di e-commerce. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, kebijakan ini bisa mendorong agar porsi produk lokal yang diperdagangkan di marketplace lebih besar.

"Saya melihat di market online ini bagaimana kalau mereka diberikan insentif. Jual produk Indonesia, kalau perlu enggak usah bayar deh. Porsinya cuma 6-7 persen juga kok," ujarnya, di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (2/2).

Rosan menilai, pemberian insentif pajak akan lebih efektif daripada pemerintah mewajibkan penyelenggara marketplace untuk memberikan porsi pada produk lokal dengan persentase tertentu. "Kalau mau mewajibkan, tapi barangnya nggak ada, juga susah."

Ia memandang, dominasi produk impor yang diperdagangkan di e-commerce saat ini sudah pada level tidak normal. Jika kondisi ini dibiarkan, Rosan khawatir, industri nasional sulit berkembang.

Sebelumnya, CEO Blibli.com Kusumo Martanto mengakui ada dominasi produk impor yang diperdagangkan di e-commerce. Di Blibli sendiri, menurut dia, dari 2,5 juta produk, hanya sekitar 100 ribu yang merupakan produk dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement