Kamis 01 Feb 2018 15:09 WIB

Pemda Diminta Tambah Tenaga Pendamping Bagi Petani

Memperbaiki perkebunan lebih penting dari sarana produksi

Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang (keempat dari kiri) sedang berbincang dengan para petani kopi di Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (31/1).
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang (keempat dari kiri) sedang berbincang dengan para petani kopi di Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG BARAT -- Para petani di Kabupaten Lampung Barat membutuhkan pembinaan dalam budidaya tanaman kopi. Hal ini karena terkait dengan hasil yang akan mereka peroleh.

Nana Permana, salah seorang petani mengatakan, selama ini banyak petani yang hanya mengandalkan keterampilan dari warisan orang tuanya. “Selama ini baru budaya menanam kopi tapi belum budi daya kopi,” kata Nana saat dialog dengan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang di Desa Regis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, Rabu (31/1).

Karena itu, para petani berharap pemerintah memberikan pembinaan. Paling tidak, untuk waktu selama satu tahun. “Jadi yang dibangun SDM dulu,” kata Nana.

Petani kopi lainnya, Muhayat mengatakan, para petani kopi di Lampung Barat sebenarnya memilikii semangat tinggi. Apalagi, luas lahan perkebunan kopi di sana sangat luas.

“Namun kami keterbatasan sumber daya, “ kata Muhayat.

Menanggapi hal tersebut,  Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang meminta Bupati Lampung Barat untuk terus memfasilitasi dan meningkatkan adanya petugas pendamping bagi para petani. “Ke depannya harus banyak pendamping petani di desa, “ kata Bambang.

Menurut Bambang,  memperbaiki perkebunan itu jauh lebih penting dari pada sarana produksi. “Ini jadi catatan penting bagi pemerintah daerah (pemda), bupati dan gubernur untuk terus memberikan perbaikan perkebunan kopi di daerahnya,” kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement