Kamis 01 Feb 2018 14:41 WIB

Petani Kopi Diminta Buat Embung di Kebun

Jangan biarkan air hujan kembali ke laut tanpa ada manfaatnya

Salah satu kopi robusta yang dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Lampung Barat
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Salah satu kopi robusta yang dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Lampung Barat

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG BARAT – Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang, memberikan saran kepada para petani kopi dalam pemeliharaan tanaman. Hal tersebut bertujuan agar kopi yang dihasilkan menjadi lebih baik.

Menurut Bambang, tanaman kopi itu membutuhkan hara atau kebutuhan pupuk. Itu bisa didapatkan dari bahan kimia (anorganik) maupun organik.

“Untuk kopi tidak mengapa pupuk anorganik asal tanamannya belum menghasilkan,” kata Bambang di hadapan petani kopi di Desa Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, Rabu (31/1).

Setelah tanaman menghasilkan, baru pupuk yang diberikan adalah pupuk organik. Bambang juga mengingatkan pentingnya kebutuhan air bagi tanaman.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan air hujan. Dia menyarankan para petani membuat embung di kebun kopi. “Jangan biarkan air hujan kembali ke laut tanpa memberikan apa-apa,” kata Bambang.

Embung yang dibuat berukuran sekitar 40x40 cm. Jumlahnya diupayakan mencapai empat embung di setiap pekarangan kebun.

“Nanti air itu akan diserap tanah dan membawa kebaikan bagi kopi. Pada saat memupuk kita juga dimudahkan,” kata Bambang.

Karena itu, Bambang juga meminta penyuluh dari dinas perkebunan dari pemerintah daerah untuk memantau proses perkebunan kopi ini. “Pemerintah daerah harus membantu dan mengawal,” kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement