REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasabah perbankan kini perlu lebih berhati-hati dalam menjaga kartu ATM miliknya. Karena, kini pembobolan ATM dapat terjadi tanpa pencurian kode Personal Identification Number (PIN).
Kejadian ini dialami oleh wartawan bernama Ghina, di Hotel Ibis Jakarta pada Rabu (24/1) sore kemarin. Saat sedang mewawancarai narasumber di ballroom hotel tersebut, tas Ghina yang diletakkan di kursi tidak jauh dari lokasinya berdiri, raib dibawa maling. Tidak sampai 30 menit setelah tasnya hilang, rekening BCA miliknya digasak pelaku hingga mengalami kerugian Rp 7 juta.
Menurut Executive Vice President Center of Digital BCA, Wani Sabu, kejadian yang dialami oleh Ghina merupakan yang pertama kalinya terjadi. Karena untuk dapat menarik tunai di ATM, pemegang kartu harus memiliki nomor PIN.
"Ya (pertama kalinya terjadi). Sedang dalam proses penyidikan," jelas Wani Sabu kepada Republika.co.id, Kamis (25/1).
Wani menjelaskan, selama ini kasus pembobolan rekening nasabah selalu terjadi diambil oleh orang terdekat. Seperti misalnya yang mengambil adalah keluarga sendiri atau sopir keluarga yang mengetahui nomor rekening.
Apabila mengalami kecopetan, biasanya pelaku dapat menggasak isi rekening karena mengetahui nomor PIN adalah tanggal lahir, atau bahkan ada nasabah yang menulis nomor PIN dibalik ATM sehingga mudah sekali kecurian.
"Karena tidak mungkin bisa transaksi tanpa PIN. Skimming Card saja sampai pasang kamera kan untuk curi nomor PIN," tuturnya.
Kasus yang dialami Ghina, berbeda dengan yang sebelumnya pernah terjadi. Karena korban tidak meletakkan KTP di dompet, sedangkan menurut pengakuan korban, nomor pin kartu ATM-nya juga termasuk kombinasi nomor yang rumit.
"Info dari Mba Ghina, nomor PIN-nya sangat sulit. Dia harus ingat-ingat juga, simpan PIN di mana," katanya.
Hingga kini BCA masih mengusut kasus ini. BCA pun sudah bertanggung jawab terhadap kejadian yang menimpa korban ini.
Meskipun ada kejadian seperti ini, Wani meyakinkan nasabah bahwa selama kartu ATM nasabah dijaga baik-baik, tidak akan terjadi hal yang serupa. Pengamanan nomor PIN juga menurutnya sangat aman.
Selain itu, nasabah harus mengubah nomor PIN secara periodik karena dikhawatirkan ada yang sudah mengetahui nomor PIN nasabah, namun berpura- pura tidak mengetahui untuk berusaha mencuri di kemudian hari.
Selain ke pihak BCA, kasus ini telah dilaporkan korban ke Polres Metro Jakarta Pusat. Menurut pengakuan korban, Ghina, respons BCA terhadap kasus ini sangat cepat. Pagi ini dia sudah mendapatkan kartu ATM baru agar dapat bertransaksi kembali. Sedangkan, mengenai pelaku BCA sudah berhasil mendapatkan foto pelaku dari rekaman CCTV di ATM BCA yang terletak di MOR Mal Gadjah Mada.
Selain itu, BCA juga melaporkan data transaksi dari kartu ATM yang hilang. Dari data yang diberikan oleh pihak BCA, pelaku menarik tunai sebanyak 6 kali. Pelaku mengambil sebanyak Rp 1 juta, Rp 1,25 juta, Rp 2,5 juta, Rp 500 ribu, Rp 500 ribu di ATM BCA. Kemudian sebesar Rp 1,25 juta di ATM BNI di lokasi yang sama.
"Jadi, ternyata semua pengambilan dia lakukan di situ. Baru setelahnya, dia pindah lokasi ke Gajah Mada Plaza, tempat dia ninggalin tasku di ATM BCA di sana," jelas Ghina.
Selain uang, pelaku juga mengambil charger ponsel Samsung dan powerbank di tasnya. Dengan kejadian seperti ini, Ghina mengaku akan lebih berhati- hati menjaga barang- barangnya.