REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengguna Bright Gas di Jawa Tengah dan DIY naik signifikan sepanjang 2017. PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV mencatat, penjualan gas nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram tersebut melonjak hingga 798 persen.
Pjs Unit Manager Communication and CSR MOR IV Pertamina Muslim Dharmawan mengungkapkan, sejak diperkenalkan kepada masyarakat pada Maret 2016, Bright Gas kian diterima oleh masyarakat.
Pada tahun pertamanya, penjualan Bright Gas tercatat cukup tinggi meski belum begitu signifikan. Sedangkan pada tahun kedua yakni tahun lalu, animo masyarakat untuk menggunakan gas nonsubsidi ini terus meningkat tajam.
Penjualan tahun lalu meningkat sekitar 1,683 metrik ton. "Jika disetarakan, lonjakan ini mencapai 306.000 tabung," ungkapnya di Semarang, Rabu (24/1).
Muslim menjelaskan, lonjakan penjualan Bright Gas tidak lepas dari faktor distribusinya yang semakin meluas dan masyarakat telah memiliki kemudahan untuk mengakses produk tersebut. Lonjakan penjualan ini juga tidak dapat dilepaskan dari peran agen sebagai ujung tombak akses Bright Gas di tengah- tengah masyarakat.
"Sebagai bentuk apresiasi, PT Pertamina MOR IV memberikan penghargaan kepada agen dengan hasil penjualan terbaik," katanya.
Sementara itu, di wilayah Kota Semarang, penghargaan agen terbaik diberikan kepada Emha Tama, yang sepanjang tahun 2017 mampu mencatatkan kenaikan penjualan. "Tahun 2016 agen ini hanya menjual Bright Gas sebanyak 2.065 tabung. Namun pada tahun 2017 meningkat menjadi 47.894 tabung," jelas Manager Domestic Gas Pertamina MOR IV, Ringgas Hutagaol.
Dia mengatakan, Pertamina berterima kasih atas kinerja yang dicapai oleh para Agen LPG Non Subsidi di tahun 2017. Diharapkan pencapaian penjualan di tahun 2018 meningkat sesuai target yang ditetapkan.