Selasa 23 Jan 2018 18:35 WIB

Garuda Indonesia Berencana Tambah 122 Pilot

Garuda Indonesia seharinya menjalankan sekitar 630-640 penerbangan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Garuda Indonesia
Foto: Izmar Patrizki/Antara
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) berencana akan menambah jumlah pilot. Kurangnya pilot menjadi salah satu penyebab waktu istirahat para penerbang yang sedikit sehingga hal itu dikeluhkan oleh Serikat Pekerja PT Garuda Indonesia Bersatu.

Untuk itu Direktur Operasional Garuda Indonesia Triyanto Moeharsono memastikan penambahan pilot akan dilakukan. "Akan ada penambahan SDM. Saya minta 122 tambahan penerbang baru," kata Triyanto di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (23/1).

Dia menjelaskan, saat ini Garuda Indonesia dalam seharinya kurang lebih 630-640 penerbangan. Untuk melakulan jadwal penerbangan tersebut, Garuda Indonesia saat ini memiliki 1.320 pilot termasuk captain dan co-pilot.

"Misalkan dengan sepuluh pesawat, setidaknya kita punya 102 pasang pilot. Jadi 102 captain dan 102 co-pilot total 204. Ini yang kita kejar terus," kata Triyanto.

Selain pilot, dia memastikan Garuda Indonesia juga akan melakukan penambahan pesawat hanya saja upaya tersebut tidak dilakukan untuk 2018. Triyanto menyatakan pemesanan pesawat baru akan dilakukan pada 2019 sebanyak enam pesawat termasuk juga pada 2020.

Meskipun begitu, pada 2018 tetap ada penambahan pesawat dari pemesanan yang dilakukan pada 2017. "Tahun ini ada penambahan pesawat lagi sekitar dua ATR kalah tidak salah. Tahun ini Citilink juga ada tambahan. Secara net tidak bertambah, ada yang dibalikin ada juga yang ditambah," kata Triyanto.

Sebelumnya, salah jam istirahat pilot menjadi permasalahan bagi para pekerja. Seharusnya, masa istirahat ada sebanyak delapan hari selama sebulan. Hanya saja karena kurangnya pilot maka waktu istirahat dikurangi satu hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement